merdekanews.co
Minggu, 22 Oktober 2017 - 15:20 WIB

Bisnis Ritel Online Berkibar Kencang di Negeri Komunis

setyaki purnomo - merdekanews.co

Beijing, MerdekaNews - Dalam tiga kuartal ini, penjualan ritel berdaring alias online di China (Tiongkok) melesat hingga 4,9 triliun RMB Yuan. Pertumbuhan bisnis di negeri Tirai Bambu ini, memang luar biasa. Pertanda era digital tak bisa dibendung.

"Masyarakat China merasa nyaman dengan pemakaian transaksi berbasis teknologi informasi," kata Ketua dan Sekretaris Kelompok Anggota Partai Komunis China dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional He Lifeng kepada wartawan di Beijing, Sabtu (21/10/2017).

Kondisi nyaman dalam bertransaksi secara online untuk memenuhi beragam keperluan, bukan perkara mudah. Tidak di semua negara, kenyamanan seperti bisa dirasakan masyarakatnya. "Inilah yang dirasakan banyak wisatawan Tiongkok saat di luar negeri," kata ekonom kelahiran Xingning, Provinsi Guangdong yang berkiprah di PKC sejak Juni 1981 itu.

Dalam konferensi pers tersebut, wartawan lokal dan asing menerima laporan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional PKC tentang perkembangan pembangunan ekonomi dan sosial Tiongkok sejak Kongres Nasional ke-18 PKC tahun 2012.

Laporan tersebut antara lain menggarisbawahi keberhasilan Tiongkok dalam mengembangkan inovasi dan kewirausahaan serta menurunkan jumlah warga miskin di negara itu dalam lima tahun terakhir.

Dari 2013 hingga 2016, Tiongkok memiliki 27 juta perusahaan, dan sekitar 70% di antaranya tetap aktif. Momentum pertumbuhan perusahaan-perusahaan baru di negara itu terus berlanjut.

Pada pertengahan 2017, setidaknya ada 16 ribu perusahaan baru yang mendaftar setiap harinya, sedangkan angka pertumbuhan start-up mencapai 12,84%.

Dalam upaya pengentasan masyarakat miskin, pemerintahan Xi Jinping berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin di pedesaan sebesar 55,64 juta jiwa. "Pada tahun ini, 10 juta warga lagi berhasil dientaskan dari kemiskinan," kata He Lifeng.

  (setyaki purnomo)