merdekanews.co
Sabtu, 20 April 2024 - 11:31 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi

Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Libatkan BUMN dan Swasta

### - merdekanews.co
Akhmad Sujadi Pemerhati Transprotasi, Sosial dan Politik dan Penulis Buku "Modernisasi Perkeretaapian Jabodetabek Menuju Pelayanan Kelas Dunia "

Wajah stasiun kereta api di Jabodetabek kini berubah total. Stasiun yang sebelumnya kumuh, tidak tertib, tidak aman dan nyaman kini telah menjadi modern. Bersih, aman dan nyaman.

Modernisasi digagas Kementerian Perhubungan melalui DJKA dan juga oleh PT KAI yang menerapkan standar tinggi pelayanan, kelas dunia. Pelayanan di China, Jepang, Perancis dan negara kini bisa dinikmati di Indonesia.

Tidak hanya wajah stasiun yang dihelat Kemenhub dan PT KAI, namun kemitraan dengan pihak swasta juga dijalin dalam menciptakan transportasi yang efisien.

Perusahaan swasta yang sudah terlihat diantaranya PT Bumi Serpong Damai (BSD) yang sedang membangun Stasiun Jatake, Kabupaten Tangerang.

Upaya membangun TOD ini telah memberikan kemudahan, kedekatan bagi pengguna KRL menuju tempat tinggal di perumahan-perumahan yang dibangun pengembang.

Sedangkan keterlibatan BUMN ada yang bermitran membangun TOD dengan membangun apartemen di stasiun diantaranya Tanjung Barat (Brantas Abipraya dan Perumnas), Pondok Cina dan Rawa Buntu pada lintas Bogor-Manggarai dan Tanah Abang Serpong-Rangkasbitung.

Selaian pembangunan stasiun dan TOD dalam pembangunan juga melibatkan BUMN konstruksi  Waskita Karya dan Nindya Karya yang mengerjakan pembangunan stasiun-stasiun di Jabodetabek. Stasiun Manggarai, Jatinegara, Bekasi hingga Cikarang. Palmerah, Kebayoran, Parung panjang hingga Rangkasbitung.

Keterlibatan BUMN bukan sekedar mampu membangun konstruksi namun juga ketertiban adminstrasinya bagus, sehingga bisa menciptakan tata kelola administrasi yang tertib dan aman. 

Salah satu kemitraan dengan swasta diantaranya
Menteri Perhubungan Budi Karya menghadiri peresmian pembangunan Stasiun Jatake di BSD City Tangerang yang dibangun Sinar Mas Land, melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk, bersama PT KAI (Persero) kerja sama membangun stasiun kereta di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Lokasi stasiun ini berada di antara Stasiun Cicayur dan Stasiun Parung Panjang.

Mengutip keterangan tertulis Sinar Mas Land, Minggu (31/3/2024), pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD (Transit Oriented Development) sebagai fasilitas kota baru untuk mengurangi kepadatan transportasi di jalan raya melalui pemaksimalan penggunaan kendaraan umum.

Ke depannya Stasiun Jatake yang terbangun ini akan diserahkan PT Bumi Serpong Damai Tbk melalui Sinar Mas Land kepada PT KAI sebagai pengelola pengoperasian.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir dalam acara seremoni peresmian proyek mengapresiasi kerja sama antara PT KAI (Persero) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam pelaksanaan pembangunan Stasiun Baru Jatake.

"Pembangunan Stasiun Baru Jatake ini merupakan suatu bentuk komitmen bersama yang mensinergikan kontribusi antara Pemerintah, BUMN, dan pihak swasta dalam merealisasikan pembangunan prasarana perkeretaapian Indonesia yang modern dan terintergrasi," ujar Budi Karya dikutip dari keterangan tertulis Sinar Mas Land.


Sementara Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengapresiasi langkah Sinar Mas Land untuk mengedepankan fasilitas kendaraan umum berupa Kereta Rel Listrik bagi penghuni, pengunjung, dan masyarakat di sekitar BSD City. Didiek menjelaskan Commuter Line  Rangkasbitung melayani 205 perjalanan dengan mengoperasikan 21 trainset tiap harinya.

Saat peak hour pagi melayani 61 perjalanan dan peak hour sore sebanyak 57 perjalanan. Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL di lintasan tersebut sepanjang tahun 2024 ini, sebanyak 6.260.966 orang tiap bulannya, dengan volume tertinggi pada Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, dan Stasiun Kebayoran.

"Sementara sepanjang Maret 2024, volume pengguna di Stasiun Rangkasbitung sebanyak 11.000 orang per hari, Stasiun Parung Panjang sebanyak 11.739 orang per hari, dan Stasiun Serpong sebanyak 6.034 orang per hari," terang Didiek.

CEO Strategic Land Bank Sinar Mas Land sekaligus Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk Christopher Siswanto Adisaputro menambahkan Bersama PT KAI, perusahaan mengembangkan Stasiun Jatake di lokasi dipercaya akan berkembang dengan optimal dalam waktu dekat, agar penumpang bisa terdistribusi dengan baik.

"Kami harap, Stasiun Jatake akan memudahkan akses bagi penghuni BSD City dan warga di sekitar Kabupaten Tangerang menuju Jakarta atau sebaliknya, sehingga mendorong kemajuan ekonomi bagi warga sekitar. Jika masyarakat terdorong untuk lebih menggunakan kendaraan umum, maka akan mengurangi pula jejak karbon dan polusi udara," tutur Christopher


Tentang Stasiun Jatake

Stasiun Jatake dibangun di atas lahan seluas 2.435 m2. Di area tersebut nantinya akan dibangun gedung stasiun kereta dengan luas bangunan ± 3.000 m2 (3 lantai), yang direncanakan mulai beroperasi pada pertengahan 2025.

Dirancang oleh Arkonin yang merupakan biro arsitektur terkemuka, desain Stasiun Jatake mengadaptasi gaya modern tropis dengan tata ruang yang sangat fungsional.

Arsitekturnya mengadaptasi beberapa instrumen bangunan hijau seperti sirkulasi udara yang alami di zona publik dan penggunaan panel surya untuk efisiensi penggunaan listrik.

Pembangunan gedung Stasiun Jatake dimaksimalkan dalam tiga lantai, yang ditujukan untuk area aktivitas penumpang kereta, zona komersial, dan area kantor PT KAI. Panjang peronnya 250 meter dengan lebar masing-masing peron 6 meter. Di sisi luar bangunan, terdapat fasilitas gedung parkir untuk mobil, motor, dan sepeda.

Keberadaan Stasiun Jatake juga akan memudahkan akses ke Hiera, kawasan seluas 108 hektare. Diproyeksikan sebagai "Heartland of BSD City", kawasan Hiera saat ini berada dalam tahap pembangunan infrastruktur serta pengembangannya menerapkan konsep keberlanjutan lingkungan. ****

(###)