Surabaya, MERDEKANEWS -- Kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (22/02), batal digelar setelah puluhan anggota GP Ansor dan Banser merangsek ke dalam area masjid tempat digelarnya kajian tersebut.
Terkait hal itu, Bendahara PW GP Ansor Jawa Timur, M Fawait menduga peristiwa kericuhan itu terjadi karena pihak penyelenggara pengajian tidak melakukan komunikasi dengan baik.
"Mungkin saya duga ini kurang komunikasi. Saya tegaskan kembali, masyarakat Jatim itu Ahlussunnah Wal Jamaah. Kurang komunikasi menyebabkan hal tidak diinginkan," kata Gus Fawait, Jumat (23/02).
Gus Fawait mengatakan kasus ini hampir mirip dengan penolakan Ustadz Hanan Attaki. Ia meminta semua pihak yang hendak menggelar pengajian agar terlebih dahulu mengerti kultur dan budaya di Jawa Timur.
"Kami atas nama Ansor Jatim, bahwa kawan-kawan di level kecamatan tidak akan bertindak begitu saja jika ada komunikasi baik. Saya tegaskan, semua pengajian itu baik, tapi jangan sampai pengajian yang tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar dipaksakan digelar. Perlu dimusyawarahkan agar tidak terjadi lagi hal seperti Ustadz Hanan Attaki dulu," jelasnya.
"Jangan sampai niatnya baik yakni menggelar pengajian, tapi kalau tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar justru menimbulkan kemudaratan" lanjutnya.
Gus Fawait seperti dikutip dari detikcom, meminta masyarakat tidak nekat menggelar pengajian dengan mendatangkan ustadz yang tidak sepaham dengan masyarakat sekitar.
"Kalau memang masyarakat sekitar tidak sepemahaman dengan pengajian itu karena beda latar belakang, saya pikir bisa masyarakat menghadiri pengajian secara online atau ke tempat ustadz tersebut berada, tanpa harus mendatangkan ustadz di wilayah yang tidak sepemahaman," tegasnya.
"Ansor akan selalu mendukung pengajian, apalagi kajian islam kebangsaan. Tapi harus ada komunikasi baik antarpihak apakah pengajian itu sepemahaman atau tidak, sebab itu nanti bisa meresahkan masyarakat. Kalau komunikasi baik pasti baik-baik saja, pasti akan saling support," tambahnya.
Menurut Gus Fawait, Banser akan selalu berada di garda terdepan untuk menjaga setiap pengajian dari golongan apapun asalkan pengajian yang tidak bertentangan dengan NKRI.
"Mungkin pihak-pihak yang nekat menggelar pengajuan itu tidak mengenal NU mendalam, tidak mengenal Ansor-Banser mendalam, tidak mengenal Ahlussunnah Wal Jamaah mendalam, dan pasti kurang komunikasi. Kami komitmen menjaga keamanan, kondusifitas di masyarakat, apalagi ini usai pemilu. Komitmen Ansor akan menjaga perdamaian selama tidak ada yang mengganggu NKRI," ujarnya.
"Saya apresiasi kepolisian Polres Surabaya khususnya Polsek Gununganyar sudah mengamankan untuk menjaga ketertiban. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi dan ada komunikasi baik," tandasnya.
-
Rayakan Hardiknas 2024, Bakti BCA Kembali Gelar "BCA Berbagi Ilmu" di BINUS University BCA Berbagi Ilmu” mengusung tiga kegiatan utama, yaitu kuliah umum, tur perbankan bagi pelajar (Student Banking Tour), dan pemberdayaan bagi penyandang difabel
-
Bersama Kajati Banten, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar Resmikan Wakaf Masjid Kejagung RI Bersama Kajati Banten, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar Resmikan Wakaf Masjid Kejagung RI
-
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Pemerintah Daerah Dukung Agenda Yang Memajukan Kawasan Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Pemerintah Daerah Dukung Agenda Yang Memajukan Kawasan
-
Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kualitas Pendidikan Pj Gubernur Banten Al Muktabar Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kualitas Pendidikan
-
Telan Anggaran Rp1,4 Triliun, Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB Kapasitasnya 60,8 juta meter kubik, akan menampung air sebanyak itu, besar sekali, dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 hektare, untuk air baku 680 liter per detik, dan juga bisa mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat