
Jakarta, MERDEKANEWS -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus mempercepat pengerjaan Bendungan Mbay. Percepatan itu sesuai arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat berkunjung ke area proyek yang terletak di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wapres menekankan pentingnya percepatan penyelesaian Bendungan Mbay agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir. Ia berharap, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini bisa dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal.
Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto yang turut mendampingi Wapres tersebut menyatakan, Perseroan berkomitmen menyelesaikan pembangunan Bendungan Mbay secara tepat waktu dan mutu. Proyek ini, kata dia, akan mendukung sasaran swasembada pangan, ketahanan energi, dan air sebagai fondasi dalam membangun kemandirian bangsa
"Bendungan Mbay nantinya mampu menyuplai air irigasi ke lahan seluas 6.240 hektar (ha). Maka diharapkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Nakegeo, khususnya di Desa Rendubutowe bisa meningkat," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025).
Dari sisi ketahanan energi dan air, lanjut Dhetik, bendungan yang memiliki luas genangan sebesar 587,61 ha ini mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 MegaWatt. Kemudian dapat menyediakan layanan air baku sebesar 205 liter per detik.
"Bendungan Mbay berkapasitas tampung normal sebanyak 52,89 juta meter kubik (m3). Dalam pembangunannya, Waskita memperhatikan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, proyek ini pun didesain bisa mereduksi banjir di wilayah hilir seluas 3.200 ha," tutur dia.
Waskita, lanjutnya, meyakini proyek tersebut akan memberikan multiplier effects ke masyarakat di sekitar, sehingga berdampak langsung terhadap perokonomian dan kesejahteraan masyarakat di sana. Apalagi, kata Dhetik, Bendungan Mbay juga dirancang sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores.
"Sebagai BUMN Konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur, kami bangga dapat terus mendukung program pemerintah. Ke depannya Waskita akan terus membangun berbagai infrastruktur guna mendorong pembangunan serta pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia," jelas Dhetik.
Sebagai informasi, Bendungan Mbay merupakan salah satu dari 77 PSN yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029. Proyek senilai Rp1,47 triliun ini ditargetkan rampung pada 2026.
Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Karya-Bumi Indah ditunjuk untuk mengerjakan Bendungan Mbay Paket I. Saat ini realisasi pembangunannya telah mencapai 75,28 persen.
Selain Mbay, ada lima bendungan garapan Waskita Karya yang termasuk dalam daftar 77 PSN. Sebut saja Bendungan Jragung, Bener, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet.
-
Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi Garap Jalan Tol Palembang-Betung dan Jembatan Musi, Waskita Karya Pastikan Lebaran Tahun Depan Sudah Berfungsi
-
Dirut Waskita Ditetapkan Jadi Tersangka, KSO Berikan Pernyataan Terkait Proyek Rp 2,7 Triliun KSO Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi untuk Kepentingan Strategis Daerah Provinsi Sumatera Utara (senilai Rp2,7 Triliun) memberikan pernyataan terkait penetapan Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).