merdekanews.co
Senin, 12 Februari 2024 - 15:25 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi

Modernisasi Perkeretaapian Dukung Pengembangan Perumahan

### - merdekanews.co
Akhmad Sujadi Pemerhati Transprotasi, Sosial dan Politik

Modernisasi perkeretaapian di Jabodetabek berdampak posistif bagi pengembangan perumahan.

Pembangunan jalur ganda Tanah Abang-Serpong-Maja -Rangkas Bitung memberikan kesempatan bagi pengembang perumahan memanfaatkan momen kemudahan transportasi yang aman, lancar dan nyaman dengan tarif terjakau ini mengembangkan property di jalur KRL ini.

Modernisasi perkeretaapian di Jabodetabek yang dimulai ketika Direktorat Jenderal Perkretaapian (DJKA) membangun jalur ganda dan elektrifikasi lintas Tanah Abang-Serpong yang dilanjutkan ke Maja dan Rangkas Bitung telah membuat komplek perumahan baru di lintas ini menjamur.

Lintas barat sebutan untuk lintas Tanah Abang -Serpong -Rangkas Bitung sebelumnya merupakan lintas primitif, karena infrastruktur perkeretaapianya buruk,  ketinggalan  jaman dan kereta apinya juga ditarik dengan lokomotif rangkaianya kurang representatif, dan penumpangnya tidak tertib. Para  penumpang yang penuh sesak mendorong sebagian penumpang berada di lokomotif dan diatap kereta menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga Jabodetabek.

Pemandagangan ketidaktertiban kini sudah dibenahi oleh PT KAI dan DJKA dengan modernisasi pelayanan perkeretaapian. Prasarana  rel, persinyalan,  eletrifikasi dengan pemasangan listrik aliran atas (LAA) telah mampu memodernisasi perkeretaapin dengan beroperasinya kereta rel listrik (KRL) hingga ke Rangkas Bitung.

Bersamaan dengan itu PT KAI melalui PT KCI mengoperasikan KRL AC, DJKA membangun prasarana rel, persinyalan dan memodernisasi stasiun-stasiun  pada lintas Tanah Abang-Serpong-Maja-hingga Rangkas Bitung.
Stasiun yang dulunya buruk dibangun baru, bersih, modern dan tertata baik.

Stasiun Palmerah, Kebayoran, Sudimara, Serpong, Parungpanjang, Maja, Tenjo, Tiga Raksa dan Rangkas Bitung telah dibangun modern, sehingga para penumpang juga berubah dulunya bareni tidak tertib, tidak disipilin dan berpakaian sekenanya, kini penumpang lintas barat lebih tertib, pakaianya rapih dan berpenampilan seperti bukan orang desa, namun modis bergaya  kota karena transportasi KRL telah merubah budaya penumpang untuk tertib, disiplin mengikuti peraturan yang ada.

Modernisasi KRL dan stasiun telah membuka peluang kepada pengembang perumahan. Harga tanah dan properti di sepanjang jalur KA telah meningkat signifikan dengan tumbuhnya perumahan-perumahan di sekitar stasiun.

Berkat modernisasi KRL perussahaan property seperti Bumi Serpong Damai (BSD), Agung Podomoro, Inti Land, Perumnas dapat mengembaangkan lahan yang dulunya tidak berguna menjadi property yang mahal.

Tumbuhnya perumahan ini mendorong para pekerja mengambil perumahan yang terjangkau. Untuk pekerjaan mereka tetap di Jakarta, transportasi KRL yang tarifnya disubsidi pemerintah telah mendorong warga untuk memiliki rumah di jalur KRL.


Perumnas Bangun Perumahan Lumpang  Parayasa

Dikutip dari Kompas.com (18/1-2024) Perum Perumnas dan PT KAI (Persero) bakal membangun Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa.

Stasiun ini berada di antara  Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit. Lokasi tersebut ditetapkan seiring dengan dilakukannya pengembangan kawasan hunian Samesta Parayasa di Parung Panjang, Bogor oleh Perumnas.


Ini merupakan hunian tapak pertama Perumnas berskala besar dengan konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD). "Bersama dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, PT KAI dan Perumnas bersinergi untuk membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa guna meningkatkan akses dari dan menuju Samesta Parayasa dan sekitarnya," ujar Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro dalam keterangannya, Kamis (18/1/2024).

Adapun kerja sama keduanya ditandai dengan penandatangan komitmen oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal, Direktur Utama Perumnas Budi Saddewa Soediro, dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo yang disaksikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun di Kantor Pusat BPK pada (17/1/2024).

Budi menuturkan, pembangunan stasiun KRL baru ini diharapkan dapat mendukung mobilitas penghuni kawasan Samesta Parayasa maupun masyarakat sekitar kawasan Parung Panjang. Ia menilai, dengan adanya Stasiun Lumpang Parayasa yang mendukung implementasi hunian berkonsep TOD pada Samesta Parayasa, secara tidak langsung dapat berkontribusi menanggulangi masalah kemacetan dan polusi udara serta mengurangi tingkat stress di perjalanan.

Kehadiran stasiun KRL baru di kawasan Parung Panjang itu dapat memberikan efek berlipat ganda atau multiplier effect tidak hanya bagi para penghuni namun juga masyarakat sekitar. "Tentu kami harapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat dengan mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju Jakarta," kata Budi.

Sebagai informasi, Samesta Parayasa sendiri merupakan bagian dari program Hunian Milenial untuk Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2023 lalu, yang diyakini mampu menyerap lebih dari 50 persen konsumen milenial.

Adapun secara keseluruhan, Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 hektar atau setara lebih dari 34.000 jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun, di mana Samesta Parayasa yang seluas 200 hektar merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang digarap. ***

(###)