merdekanews.co
Kamis, 08 Februari 2024 - 06:30 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi

Integrasi Modernisasi Transportasi Publik

### - merdekanews.co
Akhmad Sujadi Pemerhati Transprotasi, Sosial dan Politik

Ciri-ciri kota yang modern ditentukan oleh penataan transportasi umum yang aman, tertib, nyaman dan selamat.

Negara-negara maju yang pernah penulis kunjungi seperti Jepang, Perancis, Belanda dan China telah membangun transportasi umum, transportasi kereta api secara modern. Salah satu hal yang dilakukan di negara maju adalah integrasi antar moda.

Negara maju telah mengintegrasikan transportasi kereta api kereta api dalam kota dengan kereta api luar kota, kereta api dalam kota dengan KA Bandara, semua jaringnya saling terhubung. Selain sesama transportasi KA juga di integrasikan transportasi kereta api  dengan bus antar kota, bus kota dan bus Metro dalam kota sampai angkutan ke pelosok Micro Trans.

Indonesia, khususnya Jabodetabek sebagai wilayah perkotaan dalam suatu negara yang memiliki transportasi kereta api, Indonesia sudah mulai mengintegrasikan antar moda.

Angkutan KRL Jabodetabek telah diintegrasikan dengan Trans Jakarta, Metro Trans, MRTJ, LRTJ dan LRT Jabodebek.

DJKA, PT KAI  dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyepakati melakukan integrasi antar moda dengan membangun sarana integrasi di stasiun-stasiun yang dikoneksikan dengan halte-halte Trans Jakarta, membuat koridor untuk berjalan kaki dari satu moda ke moda lain agar mobilitas masyarakat mudah bermanuver.

Saat ini di Jabodetabek telah hadir tranportasi busway atau Trans Jakarta, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) Jakarta dan LRT Jabodebek. Transportasi publik ini saat ini dipadukan, diintegrasikan baik fisik bangunan mauan tiket transportasinya.

Layanan KRL Jabodetabek saat ini sudah terintegrasi dengan layanan Trans Jakarta di Stasiun Tanah Abang, Palmerah, Dukuh Atas atau Sudirman, Cawang, Tebet,  Pasar Minggu, Tanjung Barat, Lenteng Agung,  Universitas Panca Sila, Universitas Indonesia, Depok Baru dan  Bogor.

Integrasi juga di stasiun Jakarta Kota, Pasar Senen, Gambir, Jatinegara semua terintegrasi dengan transportasi pulbik untuk melanjutkan atau mendapat umpan penumpang.

Stasiun Manggarai saat ini dimodernisasi oleh DJKA. Bersama Dishub DKI, KRL diintegrasikan dengan Trans Jakarta atau busway.

Dishub DKI membangun halte Trans Jakarta di 2 tempat, sisi timur dan sisi barat. Sisi barat mempermudah akses untuk arah jalan Pasar Raya Manggarai, Saharjo Kuningan, sisi Timur memudahkan penumpang untuk tujuan ke Gambir,  Pasar Senen dan tempat-tempat lain.

Demikian pula di stasiun Jakarta Kota, Dishub telah menggeser halte busway ke arah BNI Jakarta Kota dekat dengan stasiun. Hal ini untuk mendekatkan halte Trans Jakarta dan stasiun Jakarta Kota yang dipasangi pula kanopi pelindung hujan dan panas.

Stasiun Pasar Senen juga teritegrasi dengan Busway, Metro Trans  dan Micro Trans. Dengan integrasi ini transportasi publik akan memiliki daya tarik bagi publik untuk memilih transportasi publik dibanding menggunakan mobil pribadi.

Penggunaan transportasi umum akan lebih menghemat BBM secara nasional. Karena itu Kementerian Perhubungan bersama Pemprov DKI terus berupaya untuk mewujudkan transportasi publik yang berkualitas, layananya baik, modern dan terintegrasi.

Modernisasi perkeretaapian  yang dilakukan DJKA dan PT KAI telah menampilkan pelayanan kereta api di Jaodetabek yang aman, tertib dan nyaman, sehingga DJKA dan PT KAI dapat  mengajak dinas-dinas di Pemprov DKI  untuk mensupport terwujudnya  integrasi antar moda.

Pemprov DKI melalui PT Transportasi Jakarta telah membentuk anak perusahaan, PT JAKLINGKO perusahaan IT yang mengintegrasikan tiket KRL, tiket Trans Jakarta, tiket Metro Trans dan Micro Trans dengan kartu JAKLINGKO.

Dengan 1 kartu JAKLINGKO sudah bisa digunakan untuk berbagai moda. Bisa naik KRL Jabodetabek, melanjutkan dengan Trans Jakarta, berpindah  Metro Trans dan Micro Trans.

Dengan demikian pengguna jasa dimudahkan oleh angkutan  publik yang terintegrasi. Memudahkan dan hemat. Sehingga akan menarik warga untuk menggunakan angkutan umum.


Stasiun Gambir terintegrasi dengan bus Trans Jakarta dan Bus DAMRI ke Bandara Soetta. Integrasi ini untuk memfasilitasi penumpang KA jarak jauh yang naik atau turun dari Gambir akan melanjutkan dengan Trans Jakarta.

Angkutan Bus ke Bandara Soetta untuk memfasilitasi para penumpang yang turun dari KA jarak jauh yang akan bepergian ke Bandara Soetta. Demikian pula untuk penumpang yang turun dari pesawat naik Bus DAMRI dari Bandara turun di Gambir untuk melanjutkan naik KA jarak jauh ke berbagai daerah.

Integrasi ini memberikan kepastian dalam perencanaan perjalanan dengan transportasi publik.
Integrasi transportasi untuk kemudahan dan kenyamanan.

Langkah modernisasi perkeretaapian di Jabodetbek merupakan langkah cerdas DJKA dalam mewujudkan tranportasi publik yang aman, tertib, nyaman dan terintegrasi menuju pelayanan kelas dunia. ***

(###)