merdekanews.co
Minggu, 28 Januari 2024 - 02:30 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi

Menciptakan Ketertiban Pelayanan KA Menuju Pelayanan Kelas Dunia

### - merdekanews.co
Akhmad Sujadi Pemerhati Transprotasi, Sosial dan Politik

Resiko  menjual  tiket  melebihi  kapasitas angkut cukup kompleks. Kelebihan kapasitas angkut akan berdampak pada banyak hal.

Ketidaktertiban mulai timbul  pada antrian tiket,  kemudian di ruang tunggu, di peron dan paling parah di atas KA.

“Masa kita membiarkan penumpang berjejal di atas KA dan berdiri sepanjang perjalanan Jakarta-Surabaya, kan tidak manusiawi,” terang Dirut Ignasius Jonan pada lebaran pertama  tahun 2010 di Pasar Senen.

Dampak lanjutan dari peron stasiun dan padatnya kereta, adalah adanya gangguan Kamtib di stasiun dan di atas KA. Tindak kriminal akan marak ketika suatu obyek penuh manusia.

Dalam ilmu kepolisian ada rumus, di mana ada keramaian, di situ ada tindak kriminal, terutama pencopetan, penjambretan, pembiusan dan penipuan.

“Kami ingin hindari itu. Caranya dengan membuat aturan agar alur penumpang bisa diatur tertib ketika membeli tiket, masuk peron dan di atas KA,” terang Direktur Keselamatan dan Keamanan, kala itu Bambang Irawan.


Pembatasan Penumpang 
Mencegah Kriminal

Karena pembatasan penumpang maka tindak kriminal di stasiun dan di atas KA dapat dicegah, sehingga untuk lebaran tahun ini (2010) tindak kriminal di stasiun maupun di atas KA menurun drastis dibanding tahun sebelumnya.

Sebagai contoh di Daop 1 Jakarta tahun lalu terjadi pencopetan 10 kali dalam sehari. Tahun ini hanya terjadi 2 kali selama angkutan lebaran, itu pun copetnya langsung tertangkap.

Penjambretan malah tidak terjadi, karena tidak ada kesempatan atau ruang dan kesempatan untuk melakukan tindak kriminal.

Sempitnya ruang gerak pelaku kriminal untuk melakukan aksinya karena penumpang dibatasi, sehingga terwujud ketertiban dan keamanan. Kondisi suatu wilayah yang tertib pasti sulit dimasuki kriminal.

Pembatasan penumpang telah nyata dapat mewujudkan ketertiban, keamanan dan kenyamanan penumpang lebih terjamin. “Adanya petugas Brimob yang menyebar di mana-mana di stasiun besar, di jalur KA tentu akan mengurungkan niat pelaku kriminal, karena tidak ada kesempatan,” terang VP Security, kala itu, Henny Widodo.

Banyak tantangan harus dihadapi para petugas di lapangan. Pemberlakuan sistem boarding yang merupakan sistem baru tentu banyak tantangan.

“Perubahan kebijakan tentu akan berdampak merubah perilaku dan kebiasaan masyarakat, sehingga diprotes penumpang, diteror para calo tiket yang mati kutu dengan pemberlakuan sistem boarding, sudah pasti terjadi, kita harus tetap waspada,” pinta Henny Widodo melalui grup BBM Kamtib.

Dalam menghadapi berbagai aksi protes dari berbagai pihak, maka diperlukan mental dan moral yang kuat. Penumpang yang tiketnya hangus karena nama di tiket dan identitas tidak sama, tentu akan marah dan melakukan protes keras melalui berbagai cara.

Setiap kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk berubah pasti banyak protes. Mengurus KA hampir sama dengan  mengurus negara. Penuh risiko dan tantangan.

Menghadapi hal tersebut, PT KAI tetap eksis dan dapat menegakkan peraturan perusahaan. Ini yang perlu mendapat apresiasi.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana para petugas di lapangan harus berjuang untuk dapat mempertahankan sistem boarding, menjaga keamanan penumpang dan mempertahankan kebersihan stasiun dan kondisi kereta. Termasuk toilet padahal pada masa angkutan lebaran.


Toilet Stasiun Gambir Lebih Bersih Dari Toilet Bandara

Selain dapat menciptakan ketertiban, keamanan dan kelancaran dalam angkutan mudik, PT KAI juga telah mampu menciptakan Toilet bersih, kering dan wangi di stasiun dan di atas KA. Bahkan di beberapa tempat, Toilet Stasiun Gambir lebih bersih dibanding Toilet Bandara.

“Waktu itu saya ada acara di Purwokerto, ke Jakarta naik KA. Karena KA-nya masuk jam 5 pagi, saya langsung kegiatan di sekitar Gambir. Saya tidak sempat pulang ke rumah, saya mandi di Toilet Gambir,” kenang  Dahlan pada acara di Metro TV tersebut.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Danang Parikesit mengatakan, Angkutan KA sudah membaik pelayanannya.

PT KAI telah dapat mewujudkan ketertiban, keamanan dan kelancaran alur penumpang. Ini suatu langkah maju dalam bidang pelayanan publik.

PT KAI tidak akan berhenti pada langkah pelayanan di angkutan lebaran saja, namun pada angkutan Natal dan Tahun Baru, bahkan akan terus menerapkan kebijakan yang sudah baik ini dalam keseharian pelayanan kepada masyarakat.

Keberanian PT KAI menjual tiket sesuai kapasitas tempat duduk di saat permintaan tinggi, ini suatu langkah luar biasa dari BUMN transportasi tertua di negeri ini.

PT KAI telah lama dipercaya dan  menjadi andalan pemerintah dalam setiap angkutan lebaran. Karena kemampuan daya angkutnya yang besar, angkutan KA bahkan digadang-gadang  sebagai ujung tombak pelayanan pemerintah kepada rakyat dalam penyelenggaraan angkutan lebaran.

Angkutan Lebaran PT KAI  Zero Accident
Dibanding transportasi darat lainnya, angka kecelakaan KA jauh lebih kecil, bahkan untuk tahun 2012 ini nihil kecelakaan atau zero accident .

Pada masa lalu pelayanan angkutan lebaran dengan KA belum sebaik lebaran tahun ini. Beberapa tahun lalu pada angkutan lebaran dengan KA selalu disuguhi pemandangan stasiun, lokomotif, kereta yang penuh sesak manusia yang akan mudik berlebaran di kampung halaman.

Beberapa tahun sebelumnya, antrian tiket mengular, sampah ada di mana-mana.“Padatnya penumpang KA tidak hanya pada antrian tiket di depan loket. Peron tempat tunggu penumpang juga penuh sesak. Sesaknya peron tidak hanya oleh penumpang, namun pengantar dan orang-orang yang tidak akan naik KA juga masuk ke dalam peron stasiun. Hal tersebut menimbulkan ketidaktertiban pelayanan. Kemudian di dalam kereta, penumpang juga penuh sesak berdesakan, berhimpit dan tidak  memberi ruang untuk leluasa bergerak,”kenang Danang Parikesit.

“Obyek  ketidaktertiban ini sangat menarik bagi  para wartawan, terutama wartawan foto dan juru camera TV yang menyajikan berita visual. Para wartawan akan memilih dan  sudah tentu akan berbondong-bondong ke Pasar Senen, mencari obyek foto terbaik, yaitu foto yang menunjukkan ketidaktertiban pelayanan,”tambah Dahlan Iskan mengenang ketika menjadi wartawan.

Tabrakan antar KA pernah terjadi beberapa tahun lalu sebelum ada perubahan besar-besaran di lingkungan KAI. Kecelakaan dengan korban cukup besar juga masih mewarnai angkutan lebaran sebelum tahun 2011.

Perlahan tapi pasti pada lebaran tahun ini, KAI telah menunjukkan kinerja lebih baik. Kepadatan antrian tiket, berjejalnya penumpang di peron dan di dalam kereta tidak tampak lagi, sehingga pada lebaran tahun ini KA dapat menjadi media keberhasilan bagi pemerintah.


PT KAI Tampilkan Wajah Baik Pelayanan Pemerintah
PT KAI sebagai BUMN pelayanan publik, akan menampakkan wajah  baik bagi pemerintah apabila pelayanannya baik. Demikian pula akan menampakkan wajah buruk pemerintah bila pelayanan yang disajikan PT KAI buruk.

“Pelayanan PT KAI akan mencerminkan dan berdampak pada baik buruknya pelayanan pemerintah dalam pelayanan angkutan lebaran kepada masyarakat.”

Mendapat amanah itu, PT KAI telah merancang angkutan lebaran 1433 H tahun 2012 agar dapat terlaksana dengan tertib, aman dan lancar. Hasilnya sungguh di luar dugaan banyak orang,  PT KAI sukses mengemban amanah pemerintah dalam angkutan lebaran tahun 2012 ini.

Hal-hal negatif yang dulu sering dipamerkan media cetak dan TV, tahun ini tidak nampak lagi.
Tahun demi tahun angkutan lebaran telah mewarnai perjalanan waktu dalam catatan sejarah perkeretaapian negeri ini.

Tahun 2012 ini angkutan lebaran dengan KA terasa ada perubahan pelayanan secara total dibanding tahun-tahun sebelumnya. Boleh dibilang angkutan lebaran tahun 2012, merupakan klimaks dari pelayanan PT KAI yang langsung dapat dirasakan masyarakat dan para stakeholder perkeretaapian.


Pengamat Kebijakan Publik, Pelayanan PT KAI Membaik

Para pemerhati transportasi dan para stakeholder perkeretaapian turut mengiyakan perbaikan layanan angkutan lebaran dengan KA, tahun ini lebih baik dari sebelumnya.

Pengamat kebijakan publik dan perlindungan konsumen Agus Pambagio menilai, angkutan publik yang dipegang pemerintah atau BUMN, biasanya berkinerja jelek, namun PT KAI bisa lebih baik. “Ini sebuah revolusi pelayanan publik,” tegasnya seperti dimuat Detik.Com.

Agus Pambagio yang berkunjung langsung ke Stasiun Pasar Senen untuk melihat dari dekat pelayanan ke konsumen pada pra lebaran, berkenan mengamati pelayanan langsung. Pergerakan  para penumpang di depan loket, kemudian mengamati sistem  boarding yang pertama kali diterapkan PT KAI menjadi obyek pria mirip pelatih  Jose Mourinho ini.

Pada kesempatan berbincang dengan penulis yang disaksikan Dirut Ignasius Jonan di pintu masuk boarding Stasiun Pasar Senen, ia lebih lanjut mengatakan, penumpang merasakan perubahan sangat signifikan. PT KAI dapat menyajikan pelayanan tiket dengan mudah.

“Untuk mendapat tiket KA dapat dengan mudah diperoleh, tidak hanya di loket stasiun, namun dapat dilayani di berbagai tempat, ini suatu kemajuan luar biasa,” ungkap pemilik senyum manis ini.

Ada bisikan kepada penulis dari seorang penumpang KA Matarmaja Lebaran AC, Susilo, bahwa membeli tiket KA semudah membeli permen. Kenapa? Karena tiket KA bisa dibeli di Indomaret, Alfamart. 

“Bukankah toko-toko Indomaret dan Alfamart  identik menjual barang-barang  kebutuhan dapur? Kok bisa menjual tiket KA? Itulah salah satu kemudahan yang dirasakan masyarakat terhadap layanan PT KAI,”ungkap pria berkepala plontos di peron jalur III Stasiun Pasar Senen.

Pada lebaran tahun ini memang jumlah penumpang menurun dibanding lebaran sebelumnya. Volume penumpang dari Daop 1 Jakarta tahun 2011, mencapai total 661.503, sementara tahun 2012 diangkut 480.757 penumpang.

“Ada penurunan volume penumpang sebesar 27 %. Penurunan terjadi pada kelas Bisnis 22 % dan kelas Ekonomi turun 40 %. Penurunan tertinggi di kelas ekonomi karena ada pembatasan penjualan tiket 100 % dari kapasitas tempat duduk,” terang SM. Pemasaran Daop 1, kala itu Hendy Helmi.

Berbeda dengan lebaran sebelumnya yang menjual tiket tanpa batas, tahun ini PT KAI lebih mengutamakan pelayanan dibanding mengejar volume penumpang untuk meraih pendapatan maksimal. Untuk membatasi penumpang ya caranya dengan membatasi penjualan tiket KA.

“Apa gunanya mengangkut banyak orang tapi tidak manusiawi? Masa penumpang harus duduk di Toilet, harus berdiri dan berdesakan sepanjang perjalanan Jakarta-Surabaya dengan KA Ekonomi yang panas. Apakah ini manusiawi?”kata Jonan dengan nada tanya di depan para wartawan. ***

(###)