merdekanews.co
Kamis, 03 Agustus 2023 - 21:30 WIB

Menohok dari Bahlil: Sudah Pernah Bertaruh Nyawa untuk Golkar, Belum?

*** - merdekanews.co
Bahlil Lahadalia dan Karni Ilyas. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia geram dengan pihak-pihak yang menyumbangkan kontribusinya kepada Partai Golkar.

Bahlil malah balik bertanya, apakah mereka pernah bertaruh nyawa untuk Golkar belum?

“Jadi, pertanyaan bagi saya adalah mereka-mereka yang ngomong ini sudah perna mempertaruhkan nyawanya (bagi Golkar) apa belum,” ujar Bahlil kepada Karny Ilyas di TvOne, Rabu malam.

Bahlil menceritakan detik-detik bagaimana dirinya hampir tewas di Papua saat berkampanye di Pegunungan untuk Calon Gubernur Partai Golkar saat itu.

“Untuk mempertahankan partai marwah, waktu kami kampanye di pegunungan kami diserang, oleh kubuh lawan. Dengan panah, dengan batu, dengan bunyi tembakan, waktu saya dan calon gubernur yang ketua DPD Golkar,” ucap Bahlil.

Melihat situasi yang semakin panas, Bahlil menarik menyanyikan Calon Gubernur Habel Melkias Suwae berlindung ke bawah panggung.

"Saya tarik masuk panggung dibawa. Kemudian (dari bawa panggung) saya telpon Pak Kapolda Papua. Kapolda Papua waktu itu bertetangga dengan saya namanya yang Abang saya Pak Tito Karnavian, yang sekarang jadi rekan saya di kabinet," tutur Bahlil.

Tak lama kemudian bantuan datang. Bahlil dan timses dievakuasi. "Dikirim pesawat, dijemput, naik pesawat tinggal baju dalam saja. Bang Karny, yang saya hormati,

Sebab, Bahlil bertanya kontribusi macam apa yang dimaksud oleh sejumlah elit Golkar yang bertanya itu?

"Saya mau tanya, kontribusi semacam apa yang dimaksudkan dia itu? Nyawa kami terancam saya mengabdi di Partai tidak pernah mau jadi anggota DPR. Tidak juga saya minta jadi Bupati, waktu itu semuanya minta saya jadi Bupati. Tapi saya tidak terima itu, kenapa? Karena memang saya hanya mengabdi di Partai," ujar Bahlil.

Tak hanya nyawa, Bahlil mengatakan, demi partai di Papua sendiri harus rela mengorbankan uang yang tidak sedikit demi kejayaan Golkar.

Pembiayaan operasional partai di Papua merupakan yang terbesar di Tanah Air, sebab medan pelayanan yang luas dan alam yang ganas serta inflasi yang sangat tinggi.

"Sebagai bendahara bekerja mengeluarkan uang tapi saya tidak perna menghitung itu kok. Yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah apakah nyawa kami menjadi taruhan kami kemudian keluar dari partai? Saya menghadapi semuanya. Karena sebagai kader yang didoktrin kader patriot politik Golkar, sudah didoktrin untuk rela mau mempertaruhkan segalanya bagi moril maupun materil," tukas Bahlil.

Bahlil menambahkan, dalam doktrin karya dan kekaryaan, Golkar, kontribusinya sebagai menteri wajib diperhitungkan.

"Dan kemudian saya menjadi menteri, itu juga sebagai kontribusi," ucap pria kelahiran Banda Nairra, Maluku ini.

(***)