merdekanews.co
Rabu, 07 Februari 2018 - 10:27 WIB

Wall Street Miring, Sri Mulyani Ketar-ketir

Alisya Purwanti - merdekanews.co
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Jakarta, MERDEKANEWS - Sejumlah negara khususnya Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan di bursa saham. Kondisi ini terus dicermati pemerintah agar Indonesia tak kena dampak pelemahan itu.  

"Kami akan terus memperhatikan perkembangan dari, terutama bursa-bursa yang ada di luar negeri. Yang di triger pertama yang ada di Amerika Serikat,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di DPR, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Sebab, kata Sri Mulyani, pelemahan di lantai bursa, bisa melahirkan berbagaim masam sentimen. Ke depan, pemerintah akan terus melakukan pemantauan. Tak terkecuali memantau kebijakan.

Sri Mulyani bilang, kebijakan-kebijakan yang perlu diperkuat adalah di sektor ekonomi. Sebab, apabila salah langkah dalam mengambil kebijakan, dikhawatirkan bisa merugikan ekonomi Indonesia.

“Sekarang ini dari sisi makro kami dengan Bank Indonesia terus ingin menyampaikan bahwa kebijakan viskal dan kebijakan moneter dua-duanya ditujujan untuk tetap mnjaga stabilitas dari perekonomian Indonesia dan hari ini kita juga kerjasama dengan OJK dan LPS ingin menjaga terus terutama sistem dan sektor keuangan,” ujar dia.

Diketahui, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street alami koreksi tajam dalam dua hari ini. Bahkan indeks saham Dow Jones catatkan penurunan terbesar sejak Agustus 2011.

Indeks saham Dow Jones melemah lebih dari 1.800 poin sejak Jumat pekan lalu. Wall street tergelincir 4,6%pada Senin waktu setempat. Indeks saham Dow Jones alami penurunan besar sejak Agustus 2011, selama krisis utang Eropa.

Tekanan terjadi di bursa saham Amerika Serikat (AS) berdampak ke bursa saham global. Sebagian besar indeks saham acuan antara lain di Jepang, Hong Kong, dan Australia turun tajam pada Selasa pagi.

  (Alisya Purwanti)