merdekanews.co
Minggu, 28 Januari 2018 - 14:39 WIB

Kemenhub Bilang Hoaks, Driver Taksi Online Tunggu Komando Buat Demo Istana

Sam Hamdan - merdekanews.co
Aksi demo driver online, beberapa waktu lalu.

Jakarta, MERDEKANEWS - Aksi demo besar-besaran driver taksi online masih simpang siur. Para driver mengaku masih menunggu komando untuk aksi hari Senin (29/1/2018) di Istana Negara.

Selain Istana, para driver juga akan datang ke Istana Negara. "Kami masih menunggu kabar," ungkap Anto (34) sopir taksi online yang mangkal di Citos, Jaktim, Minggu (28/1/2018).

Kata dia, komando dari teman-teman untuk aksi demo biasanya malam hari. "Biasa malam hari di share lewat group WhatShap," tegas bapak satu anak ini.

Hal senada diucapkan Dedi. "Tunggu kabar aja mas. Kita akan ikuti komando," ungkapnya.

Baik Anto maupun Dedi tidak mau menyebut dari mana komando demo akan dilakukan. "Rahasia mas," tegasn Dedi.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubdar Kemenhub) Budi Setiyadi menyebutkan informasi terkait demo massal sopir taksi online pada Senin (29/1/2018) besok tidak benar atau hoaks.

"Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir. Informasi tersebut tidak benar," ujar Budi dalam keterangannya, Sabtu (27/1/2018).

Budi menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan perwakilan sopir taksi online dari beberapa daerah. Menurut dia, para sopir tetap akan beroperasi secara normal.

"Dan mendukung penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 karena mereka sebagai pengemudi angkutan online ingin segera di legalkan," kata dia.

Dalam Pertaran Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 ada beberapa poin yang mengatur soal angkutan online dan beberapa diantaranya merupakan usulan dari asosiasi sopir taksi online.

"Soal tarif, kuota dan CC kendaraan malah merupakan usulan dari pengemudi angkutan online dan sudah kita akomodir dalam peraturan menteri perhubungan ini," tutur dia. ?

Sebagaimana diketahui di media sosial beredar informasi menyesatkan bahwa angkutan online akan berhenti beroperasi pada Senin (29/1/2017) karena menolak Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017.

Sejak ditandatangani oleh Menteri Perhubungan pada 24 Oktober 2017, Kementerian Perhubungan telah melakukan serangkaian sosialisasi ke beberapa kota dan kepada semua stakeholder terkait termasuk kepada asosiasi-asosiasi pengemudi angkutan online.

Sementara Polri mengaku telah menerima surat pemberitahuan rencana demo pengemudi taksi online di Istana pada Senin mendatang. Polisi siap mengamankan jalannya aksi itu.

"Hasil konfirmasi dengan Polda Metro Jaya benar akan ada demo pengemudi taksi online. (Pendemo) sudah menyampaikan pemberitahuan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2018).

Demo itu rencananya akan digelar di depan Istana, Senin (29/1). Setyo mengaku jumlah peserta aksi belum bisa dipastikan.
"Tentang jumlah (peserta)-nya belum dapat dipastikan. Untuk pengamanan secara teknis akan disiapkan oleh Polda Metro Jaya," ujar Setyo.

Dia mengimbau para pendemo nantinya menjaga keamanan, ketertiban, dan menghormati masyarakat lain yang beraktivitas.
"Agar peserta unjuk rasa tetap menjaga keamanan dan ketertiban sebelum dan pada saat dan setelah demo. Agar menghormati hak dan kepentingan masyarakat yang tidak ikut unjuk rasa," imbau dia. (Sam Hamdan)