Jakarta, MERDEKANEWS - Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) menggelar Nusantara Bermunajat-Negara Bermartabat, Sabtu (20/1/2018) di Ruang Utama Mesjid Istiqlal, Jakarta.
Hadir sebagai penceramah KH Syarif Rahmat dan Prof Nasaruddin Umar yang dikenal sebagai Imam besar Mesjid Istiqlal. Selain ceramah, acara ini diisi dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan doa untuk menjaga keutuhan negara Indonesia. Kebetulan, kegiatan ini bertepatan dengan hari lahir KH Syarif Rahmat.
Dalam ceramah, KH Syarif Rahmat maupun Prof Nasaruddin Umar mengingatkan seluruh hadirin untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Tak lupa, keduanya mendoakan semoga bangsa Indonesia, terlepas dari upaya pemecah belah dan sikap yang bermusuhan.
Turut hadir dalam acara ini, Ketua Biro Perhubungan, Multimedia dan Pariwisata Himpunan Pengusaha Kosgoro 57, Kemas Fadli. Dan, Wakil Ketua Firmansyah dan Rio yang mewakili Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro (HPK) 1957, Gideon BJ.
Usai acara Indonesia Bermunajat, Fadli mengungkapkan rasa bangga bisa mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dinilainya tepat. Mengingat, tahun ini adalah tahun politik momentum untuk tetap menjaga serta membangun semangat kebangsaan, nasionalisme. "Negara ini butuh pencerahan, kenapa demikian? Beberapa waktu lalu, Bangsa ini didera dengan konflik dan perseteruan politik, yang mengarah pada isu agama dan politik identitas," kata Fadli.
Dia bilang, sudah saatnya anak bangsa menjunjung tinggi harkat dan martabat. “Saya berterima kasih kepada panitia yang telah memberikan kesempatan kepada Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 Jawa Barat untuk hadir di acara ini”, ujar Fadli.
Duet kedua ulama dalam kegiatan ini, sungguh menyejukkan hati, menenangkan pikiran dan membuat kita makin merasa memiliki Indonesia," lanjut Fadli.
Di tempat terpisah, Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957, Gideon mengungkapkan, 2018 merupakan momentum politik, sehingga acara doa dan munajat yang diinisiasi Padasuka, sangat tepat."Negara yang bermartabat adalah negara yang dalam kondisi apapun tidak mudah goyah oleh isu-isu dan propaganda-proganda yang mengarah pada perpecahan," paparnya.
(Lisya Purwanti)
-
Masalah Moral Politik dan Krisis Konstitusi: Suara dari Kampus Kritik-kritik yang disampaikan oleh Universitas, telah mengambil alih kritik yang disampaikan secara individual yaitu Rocky Gerung dan Emha Ainun Nadjib beserta tokoh publik lainnya
-
Gus Halim: Lampung Saksi Sejarah Transmigrasi Pertama di NKRI Gus Halim: Lampung Saksi Sejarah Transmigrasi Pertama di NKRI
-
Atasi Perubahan Iklim dan Polusi Udara, Menko Luhut: Kurangi Deforestasi, Penanganan Lahan Kritis dan Sampah Rehabilitasi lahan kritis sebaiknya dapat memberikan insentif kepada masyarakat setempat dan pohon-pohon yang ditanam bernilai ekonomi, baik itu pohon kayu maupun buah secara wanatani
-
Menkopolhukam Mahfud MD Mengajak Semua Pihak Jaga NKRI Menkopolhukam Mahfud MD.
-
Suhendra: Australia Harus Minta Maaf Kepada Indonesia Menjelang 1 Desember 2019, bendera Bintang Kejora sengaja dikibarkan di Balai Kota Leichhardt, Sydney, Australia, Jumat (29/11/2019). Jelas ini mencoreng harga diri bangsa dan NKRI.