merdekanews.co
Minggu, 01 September 2024 - 12:20 WIB

Program PKW Tekun Tenun dan Kriya Kemendikbudristek Jawab Tantangan Pelestarian Wastra Nusantara

Ind - merdekanews.co
Acara talk show Kemendikbudristek bertema "Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-tangan Muda” di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. (Foto: Biro Humas Sekjen Kemendikbudristek)

Jakarata, MERDEKANEWS -- Pelestarian warisan budaya wastra nusantara menjadi tantangan tersendiri di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Pendidikan vokasi yang dirancang khusus untuk melestarikan nilai-nilai tradisi dinilai bisa menjawab tantantangan tersebut.

Terkait hal itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan mengambil langkah pasti untuk menjaga keberlangsungan dan pengembangan dunia kriya dan tekstil khususnya wastra nusantara

Salah satunya adalah melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya yang bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin menyampaikan bahwa program PKW Tekun Tenun dan Kriya merupakan salah satu program prioritas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.

"Melalui program PKW Tekun Tenun, para peserta didik tidak hanya belajar tentang teknik-teknik menenun yang telah diwariskan turun-temurun, tetapi juga mendapatkan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam setiap motif dan proses pembuatan tenun," kata Tatang dalam gelar wicara yang mengangkat tema "Peluang Mengembangkan Kerajinan Tradisi Nusantara di Tangan-tangan Muda" di Jakarta, Sabtu (31/08).

Selain Tatang Muttaqin, gelar wicara yang menjadi salah satu rangkaian acara Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) 2024, juga menghadirkan narasumber seperti Harta Rohana Situmorang, Ketua TP PKK Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.

Kemudian ada Desainer muda profesional, Ariy Arka, serta peserta didik Lulusan PKW Tekun Tenun dan Kriya Dekranasda Kabupaten Sikka, Maria Devita.

“Pendidikan vokasi memiliki peran penting dalam membekali generasi muda dengan keterampilan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan pasar kerja, tetapi juga dengan pelestarian budaya lokal,” sambung Tatang.

Lebih jauh Tatang juga mengungkap, terdapat dua dampak penting dari pelaksanaan program PKW Tekun Tenun dan Kriya. "Pertama, program pendidikan vokasi melahirkan wirausaha. Kedua, yang tidak kalah penting adalah Program PKW Tenun memastikan regenerasi pengrajin wastra nusantara bisa terus berlanjut," katanya.

Program PKW Tekun Tenun dan Kriya yang telah dijalankan sejak 2020 untuk mendukung misi Dekranas dalam melahirkan bibit-bibit baru perajin Nusantara.

Sekadar diketahui, Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) 2024 digelar pada 28 Agustus hingga 1 September 2024 dan diikuti 420 stan dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam acara tersebut, stan pameran PKW Tekun Tenun dan Kriya Indonesia memamerkan tidak kurang dari 300 karya lulusan PKW dari seluruh Nusantara, yang terdiri atas kain tenun, produk turunan tenun, dan kriya.

Pameran Kerajinan Nusantara (Kriyanusa) 2024 menghadirkan karya-karya dari 15 lulusan PKW Tekun Tenun dan Kriya yang datang langsung dari enam provinsi untuk menunjukkan bagaimana dampak program PKW yang mereka ikuti terhadap hidup mereka maupun perkembangan kerajinan tradisi di daerahnya.

Kelima belas lulusan yang sebagian besar mengikuti program PKW Tekun Tenun itu secara bergantian melakukan demo menenun dan memintal benang untuk menunjukkan kemahiran mereka.

Mereka juga berbagi cerita tentang bagaimana hasil program PKW telah memperbaiki kualitas hidup mereka dan keluarga, bahkan menciptakan lapangan kerja baru di lingkungannya.

(Ind)