merdekanews.co
Rabu, 02 Februari 2022 - 00:18 WIB

Rayakan Natal, Sowan Kiai NU, Peringati Imlek, AHY Buktikan Karakter Politiknya yang Moderat dan Nasionalis-Religius

Hadi Siswo - merdekanews.co
Ketum Partai Demokrat AHY silaturahmi kepada Rais Am PBNU KH. Miftakhul Akhyar serta Ketua Umum PBNU yang baru, KH Cholil Yahya Staquf

Jakarta, MERDEKANEWS - Ketua Umum Partai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai kembali menyambangi publik dengan memenuhi sejumlah undangan. Hal itu dilakukan setelah cukup lama fokus pada konsolidasi internal partai.

AHY hadir pada peringatan Hari Natal yang diselenggarakan DPP Partai Demokrat (29/1), dilanjutkan dengan membuka Rapat Pimpinan organisasi sayap Bintang Muda Indonesia (BMI) (30/1) kemudian hadir secara virtual pada Rakernas PKS (31/1) di Jakarta. Pada hari yang sama terbang ke Balikpapan menghadiri secara langsung pengukuhan Pengurus Besar NU masa bakti 2022-2027 lalu mengunjungi Klenteng Guang De Miao dalam rangka peringatan tahun baru Imlek di Balikpapan (31/1).

"Agenda politik yang dilakukan AHY menjadi bukti karakter politiknya yang moderat, nationalis-religius," nilai pengamat politik dari Universitas Paramadina A. Khoirul Umam. 

Sebagai Ketum Parpol besar yang paling muda, AHY membuktikan dirinya bisa masuk dan diterima di semua kalangan. 

"Itu salah satu kekuatan politik AHY. Di tengah masifnya politik identitas yang menciptakan polarisasi masyarakat, AHY justru bisa diterima di basis pemilih nasionalis dan pemilih religius, yang notabene merupakan karakter dasar perilaku politik pemilih di Indonesia. Tidak banyak yang bisa melakukan itu," kata alumni School of Political Science & International Studies, The University of Queensland, Australia tersebut. 

Bekal itu terbangun dari latar belakang AHY sebagai perwira militer yang cemerlang selama 16 tahun, ditambah lagi konon Eyang Habibah, Ibunda Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih bagian dari trah keluarga besar pesantren  Tremas, Pacitan. 

"Memang Pesantren Tremas itu salah satu pesantren tertua di Tanah Jawa, yang berdiri sejak tahun 1830, dikembangkan Kiai Mahfud At-Turmusi dan adiknya, Kiai Dimyati At-Turmusi," katanya. 

Sebagaimana diketahui, dalam perayaan Hari Natal Partai Demokrat (29/1/2022), AHY mengingatkan para kader untuk tidak menyakiti hati publik dan mewaspadai politik identitas. Di depan Rakernas PKS, AHY dalam sambutannya mengapresiasi tema transformasi dan kolaborasi yang selaras dengan semangat Demokrat yang pro rakyat. 

Di Balikpapan, mengenakan sarung batik tradisional buatan santri Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Solo, untuk silaturahmi ke Rais Am PBNU KH. Miftakhul Akhyar serta Ketua Umum PBNU yang baru, KH Cholil Yahya Staquf sambil menegaskan kesiapan Demokrat bersinergi dengan NU, sebagai ormas Islam moderat terbesar di Tanah Air. Lalu, sembari masih mengenakan peci dan sarung batik tradisional, AHY mengunjungi Klenteng Guang De Miao dan mengucapkan selamat hari raya Imlek bagi pengurus dan para keluarga Tionghoa yang hadir. (Hadi Siswo)