merdekanews.co
Senin, 10 Januari 2022 - 13:57 WIB

Survei Indikator Politik Indonesia: Elektabilitas Airlangga Tenggelam, Dedi Mulyadi Lebih Bersinar

Atria Aji - merdekanews.co
Airlangga Hartarto dan Dedi Mulyadi

Jakarta, MERDEKANEWS - Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru terkait dengan calon presiden (capres) sangat memgejutkan. Dalam survei tersebut kader Partai Golkar Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden menjadi Presiden RI ketimbang ketua umumnya Airlangga Hartarto.

Bagaimana respons elite Partai Golkar soal elaktibilitas Airlangga yang makin tenggelam? Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo memilih menolak untuk menanggapi mengenai nama koleganya Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden tersebut.

“Enggak mau nanggapi Dedi Mulyadi,” ujar Firman, Senin (10/1).

Firman menegaskan, saat ini tugas kader-kader Partai Golkar adalah terus melakukan sosialisasi ketua umumnya Airlangga Hartarto untuk menjadi capres 2024 kepada masyarakat.

“Iyalah tugas kita, tugas partai dan keputusan munas (untuk melakukan sosialisasi Airlangga Hartarto ke masyarakat-Red),” katanya.

Sementara itu, selain tanggapan dari Firman, beberapa elite Partai Golkar lainnya juga menolak berkomentar mengenai temuan survei Indikator Politik Indonesia. 

Diketahui, adapun temuan Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan ‘Top Of Mind Pilihan Presiden’. Di survei tersebut Indikator mengajukan pertanyaan siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres dipilih saat ini.

Hasil survei tersebut menempati yang urutan pertama adalah nama Joko Widodo (Jokowi) dengan persentase 20,8 persen. Namun yang menarik ada nama kader Partai Golkar Dedi Mulyadi yang dipilih responden. Dia menempati urutan ke-9 dengan persentase 1.0 persen.

Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berada diposisi ke-29 dengan persentase dipilih responden sebesar 0,1 persen.

Hasil ini diperoleh Indikator Politik Indonesia dari survei yang dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada 6-11 Desember 2021.

Melibatkan sebanyak 2020 responden, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur. Untuk ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Atria Aji)