
Medan, MERDEKANEWS - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Perwakilan Medan mendesak pemerintah tidak memasukkan beras impor ke Sumatera Utara (Sumut), lantaran persediaan mencukupi.
"Jangan sampai beras impor masuk ke Sumut karena justru akan menjadi masalah karena stok cukup banyak atau aman," ujar Kepala KPD Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan Ramli Simanjuntak di Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/1/2018).
Ramli yang baru dilantik menggantikan pejabat sebelumnya, Abdul Hakim, mengatakan itu usai inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang distributor beras di Jalan Sibayak, Medan. Sidak dilakukan terkait adanya kenaikan harga dan adanya impor beras yang dilakukan pemerintah.
Ramli menegaskan dalam sidak ditemukan bahwa stok beras cukup banyak dan harga jual dari distributor juga sudah turun. Dengan demikian, beras impor diharapkan tidak masuk ke Sumut. "KPPU Medan akan menginformasikan dan merekomendasikan ke pemerintah pusat agar beras impor tidak masuk ke Sumut. Kasihan petani karena nanti harga jualnya bisa turun," kata Ramli.
Apalagi, ujar Ramli, stok beras di Bulog juga cukup banyak dan perusahaan BUMN itu terus melakukan operasi pasar baik untuk beras medium dan premium.Kata Ramli, yang perlu dipertimbangkan untuk di Sumut adalah pembangunan pasar induk beras seperti di Jakarta untuk ada pembanding harga jual.
Pengusaha distributor beras di Jalan Sibayak Medan, Susanto mengatakan, harga beli beras IR 64 sejak sepekan terakhir terus turun dan terakhir tinggal Rp9.900 dari Rp10 500 per kg sebelumnya. "Dengan harga beli turun yah harga jual kami turunkan juga," katanya.
Dia menyebutkan, sebelumnya kenaikan harga karena pasokan terlambat yang menurut pedagang pemasok akibat musim hujan. "Sekarang pasokan banyak dari Sumut dan pasti semakin 'banjir' karena Aceh akan memasuki masa panen," katanya.
Saat harga beli naik, distributor tidak berani menjual karena harga sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.850 atau Rp9.950 per kg "Untuk apa untung kalau nanti kami kena masalah hukum," katanya.
(Hasan Khusaeri)
-
Soal Cisem II, Bahlil Ingatkan KPPU Jangan Bangun Persepsi: Semua Sesuai Aturan Soal Cisem II, Bahlil Ingatkan KPPU Jangan Bangun Persepsi: Semua Sesuai Aturan
-
Bantah Bagikan Beras Bansos Busuk di Kabupaten Bogor, Buwas Dikerjain Mafia Beras? Direktur utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas mengaku ada upaya mendongkel peran Bulog dalam menyalurkan beras bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
-
Tujuh Maskapai Ini Terseret Kartel Tiket, Kemenhub Apresiasi KPPU Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut adanya praktik kartel tiket yang melibatkan tujuh maskapai penerbangan. Duh, lagi-lagi konsumen yang dirugikan.
-
Ditugasi Impor Daging, 3 BUMN Pangan Ini Malah Belum Urus Izin ke Kemendag Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut tiga BUMN sektor pangan yang mendapat penugasan impor daging sapi Brazil, belum mengajukan izin impor. Walah.
-
KPPU Melempen, Polri & Kejaksaan Didesak Usut Dugaan Kartel Tiket Pesawat Mahalnya tiket pesawat sangat mengganggu masyarakat. Apalagi rakyat Indonesia sedang bersiap menghadapi mudik lebaran. Ironisnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) selalu berdalih kekurangan bukti adanya kartel pesawat.