
Jakarta, MERDEKANEWS – Kader-kader Demokrat diminta untuk mewaspadai manuver politisi gaek Max Sopacua (75) yang baru saja mengundurkan diri dari Partai Emas.
“Dalam surat yang saya baca, pak Max mengundurkan diri tanggal 17 Februari lalu,” kata Mujiyono, Ketua BPOKK PD DKI Jakarta dikitip Minggu (20/2).
“Ia (Max) mengaku tidak mampu menghadapi kenyataan yang ada sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Emas ini dan meminta maaf pada para kader Partai Emas karena tidak bisa memenuhi janji,” ujar Mujiyono.
Sebagai pengurus DPD PD DKI yang bertanggungjawab atas pembinaan organisasi dan kader, Mujiyono memperingatkan para pengurus dan kader untuk mewaspadai langkah-langkah berikutnya dari Max Sopacua.
"Kita menghormati hak politik pak Max untuk berpindah-pindah partai, asalkan tidak membuat runyam," kata Mujiyono.
Max resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada bulan Desember 2020 dan langsung bergabung dengan Partai Emas sebagai Ketua Dewan Pembina.
Saat itu ia mengklaim merasa seperti penumpang yang diturunkan di tengah jalan.
“Sehingga saya harus mencari angkutan untuk pulang dan angkutan ini adalah Partai Emas,” kata Max di DPP Partai Emas sebagaimana dikutip media (11/12/20).
Menanggapi hal ini, Mujiyono mengaku prihatin pada Max yang lahir tahun 1946 ini. “Pak Max pernah ikut menikmati masa kejayaan Partai Demokrat, tapi entah mungkin salah dapat masukan,” kata Mujiyono.
Pada tahun 2019, Max termasuk salah satu dari segelintir orang yang tiba-tiba mendesak agar Kongres Luar Biasa dilaksanakan, padahal Kongres V Partai Demokrat sudah dijadwalkan pada tahun 2020. Kongres ini kemudian terlaksana pada 15 Maret 2020, dihadiri oleh seluruh Ketua DPD, Ketua DPC dan organisasi-organisasi sayap sebagai pemilik suara.
Kongres menerima pertanggungjawaban Ketua Umum periode 2015-2020 SBY dan secara aklamasi memilih Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum yang baru.
Mujiyono masih mengumpulkan fakta-fakta dan data untuk menganalisa kemana politikus senior ini akan bermanuver berikutnya.
"Apakah pak Max akan mencari angkutan berikutnya untuk pulang? Kita masih menganalisa,” ujar Muji, “Yang jelas, saya bertanggungjawab untuk mengingatkan para pengurus dan kader agar tetap waspada.”
Wakil rakyat dari dapil Jakarta Timur ini mengingatkan keberhasilan PD mengatasi upaya pengambilalihan kepemimpinan yang dimotori tokoh eksternal awal Februari lalu, tidak akan membuat lawan-lawan politik PD kapok dan tinggal diam.
“Mereka menggulirkan berbagai isu negatif, seperti mengadu domba PD dan PDIP, serta otak-atik KLB,” ujar Mujiyono, “Kita sih berharap politisi sepuh seperti pak Max sudah cukup bijak untuk menghormati kepengurusan PD yang sah saat ini dan tidak tergoda dengan berbagai iming-iming yang bisa membuatnya tergelincir lagi. Kita berharap karir politik beliau husnul khatimah.” (Atria)
-
ASN Terapkan FWA 7 Hari Jelang Lebaran Idul Fitri, Atasi Macet Saat Mudik 2025 kebijakan itu bisa membantu mendistribusikan arus mobilitas masyarakat lebih awal menjelang mudik Lebaran
-
Klaim Indonesia Tidak Gelap dan Bakal Makmur, Prabowo: yang Melihat Siapa? Indonesia akan berhasil jadi negara makmur. Dan yang akan nikmati adalah kalian saudara-saudara yang muda-muda. Yang melihat Indonesia gelap itu siapa,?
-
Tinggi Badan Tak Penuhi Syarat, Tri Gagal Diterima Meski Raih Skor Tertinggi Tes SKD CPNS sebagai peraih skor tertinggi dalam tes SKD CPNS Kemenkumhan Jawa Tengah, gagal diterima karena tinggi badan kurang 0,5 cm
-
Pagar Laut Tangerang, Kholid: Sampai Kiamat Nelayan Tetap Miskin Kalau Laut Dikelola Korporasi! Kalau saya dikelola oleh korporasi, sampai kiamat kita ini akan miskin terus
-
Kewenangan Berada di Provinsi dan Pusat, Siapa Beri Izin Pagar Laut Kabupaten Tangerang? seluruh rangkaian perizinan hingga pengelolaan kawasan pesisir pantai itu kewenangannya berada di pemerintah provinsi dan pusat