
Jakarta, MERDEKANEWS -- Presiden RI Prabowo Subianto meyakini Indonesia akan menjadi negara yang makmur. Keyakinan tersebut dilontarkan Prabowo di acara penutupan Kongres Demokrat di Jakarta, Selasa (25/02).
Ia justru mempertanyakan pihak-pihak yang menganggap kondisi Indonesia akan gelap di masa depan. "Indonesia akan berhasil jadi negara makmur. Dan yang akan nikmati adalah kalian saudara-saudara yang muda-muda. Yang melihat Indonesia gelap itu siapa,?" kata Prabowo di Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra itu menyinggung soal aksi dalam sepekan terakhir yang disuarakan oleh ribuan mahasiswa dari berbagai daerah di Tanah Air dengan mengusung jargon "Indonesia Gelap".
Prabowo meyakini Indonesia akan menjadi negara yang semakin kuat dan sejahtera pada 2050. Indonesia, kata dia, akan menyalip sejumlah negara maju seperti Jepang dan Inggris pada 2050. "Indonesia akan di atas Jepang, di atas Inggris, di atas Prancis, kok Indonesia Gelap?" katanya.
Kepala Negara mengutip prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2050. Menurut Prabowo, Indonesia akan menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi nomor empat di dunia. Indonesia berada di bawah peringkat Tiongkok yang ada di posisi 1, Amerika Serikat posisi kedua, dan India di nomor tiga. "Indonesia nomor 4 di 2050. 25 tahun akan datang saya umurnya 98," kata dia.
Mahasiswa dan elemen masyarakat menggelar aksi massa bertajuk Indonesia Gelap di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada 17,20, dan 21 Februari lalu. Aksi itu menggaungkan Tagar Indonesia Gelap sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kondisi negara yang semakin memburuk.
Adapun demo tersebut sudah berjalan pada hari Senin, Kamis hingga Jumat pekan ini. Selain di patung kuda, demonstrasi ini juga dilakukan serentak di sejumlah wilayah Indonesia, seperti Bandung, Lampung, Surabaya, Malang, Samarinda, Banjarmasin, Aceh, dan Bali.
Terdapat sejumlah tuntutan untuk pemerintah yang dibawa oleh elemen mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) tersebut. Salah satunya adalah mengadili Joko Widodo atau Jokowi.
Koordinator Pusat BEM SI Herianto mengungkapkan bahwa aliansi mahasiswa akan mengajukan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Beberapa tuntutan yang diajukan mencakup pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, transparansi status pembangunan, transparansi dan evaluasi program makan bergizi gratis, penolakan revisi Undang-Undang Minerba, penolakan dwifungsi militer, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta tuntutan untuk menangkap dan mengadili mantan presiden Jokowi. “Kami menilai terdapat andil Jokowi dalam kegagalan pemerintahan ini,” ucap Herianto.
-
Kemendikdasmen Bawa Kabar Baik, Bantuan Bagi Guru Honorer Segera Cair, Ini Syaratnya program bantuan guru honorer itu senilai Rp300 ribu untuk masing-masing guru
-
Berantas Korupsi ke Akar-akarnya!Legislator Dukung Niat Presiden Prabowo Soal RUU Perampasan Aset Ini perlu sekali untuk, bagaimana kita di dalam rangka memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya
-
BPOM Gandeng Puskesmas, Mitigasi Keracunan Akibat MBG pihaknya bertugas untuk membina para petugas, mulai dari pemantauan guna pencegahan, hingga mitigasi risiko keracunan
-
Bank Dunia: 60,3 Persen Masyarakat Indonesia Merupakan Penduduk Miskin sebanyak 60,3% atau sekitar 171,91 juta penduduk Indonesia dari jumlah penduduk pada 2024 sebesar 285,1 juta jiwa, masuk dalam kategori miskin
-
Kehadiran Prabowo di Peringatan May Day Cermin Keseriusan Pemerintah Perjuangkan Aspirasi Buruh kehadiran Presiden Prabowo mencerminkan keseriusan pemerintah dalam merangkul dan memperjuangkan aspirasi buruh