merdekanews.co
Minggu, 31 Desember 2017 - 02:11 WIB

Nafas Lega Bea & Cukai di Tanggal 28 Desember

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi

Jakarta, MERDEKANEWS - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan boleh berbangga. Penerimaan negara yang dikeloksi mencapai Rp189,36 triliun, masih di atas target APBN-P 2017.

Ya, jajaran DJBC pastilah lega nafasnya, lantaran perolehan bea dan cukainya hingga 28 Desember 2017 masih di atas target APBN-P 2017 sebesar 189,144 triliun. Tipis memang selisihnya, tapi okelah. "Penerimaan DJBC per tanggal 28 Desember 2017 mencapai Rp189,36 triliun atau 100,12 persen dari target sebesar Rp189,144 triliun," kata Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi dalam rilis kepada media di Jakarta, Sabtu (30/12/2017).

Penerimaan DJBC antara lain berupa bea masuk sebesar RP34,58 triliun, atau 103,91% dari target Rp33,28 triliun. Sedangkan bea keluar mencapai Rp3,9 triliun, atau 146,95% dari target Rp2,7 triliun.

Sementara untuk penerimaan cukai mencapai Rp150,81 triliun, atau meleset dari target Rp153,17 triliun.
"Realisasi capaian di atas 100 persen tersebut lebih cepat dua hari dari perkiraan semula yang diperkirakan baru akan tercapai 100 persen pada hari Sabtu 30 Desember 2017," ujar Heru.

Ia menuturkan, pencapaian yang lebih cepat dari perkiraan tersebut disebabkan tambahan realisasi penerimaan bea masuk sebesar lebih dari Rp340 miliar akibat masih tingginya impor pada 26 hingga 28 Desember.

Pada 29 hingga 30 Desember 2017, kata pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini, impor diperkirakan masih akan tinggi. Dengan proyeksi bea masuk sebesar Rp100 miliar per hari.

Selain itu, terjadi percepatan pelunasan pembayaran pita cukai oleh pabrik rokoK sebesar Rp20 triliun, sebagai antisipasi menghindari kepadatan puncak arus kas masuk pada 29 Desember 2017. Semula diprediksi mencapai Rp22,1 triliun. Sisa arus kas Rp2 triliun sendiri disebutkan sudah terjadi pada Jumat (29/12/2017) dari PT Djarum Kudus.

Selain itu, realisasi ekspor minerba PT Freeport yang lebih tinggi dari perkiraan semula untuk memenuhi peningkatan permintaan pembeli di China dan Jepang. "Dengan kinerja capaian 100 persen yang lebih cepat ini ada perbaikan outlook penerimaan DJBC hingga 31 Desember yang semula diproyeksikan Rp190,18 triliun atau surplus Rp1,04 triliun menjadi Rp191,62 triliun atau surplus 2,47 triliun," ujar Heru.

#BeaCukai#SriMulyani#DJBC# (Setyaki Purnomo)