
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusup Kalla (JK) telah merealisasikan janji kampanye Pilpres 2014-2019, salah satu yang dijanjikan adalah program Tol Laut yang pada 4 November 2020 sudah berjalan lima tahun.
Kapal Tol Laut perdana dilayarkan dari Dermaga Pelauhan Tanjung Priok, Jakarta dan Dermaga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 4 November 2015 oleh Menteri Perhubungan kala itu, Ignasius Jonan.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 70 wilayah berupa laut, negara kita memang sangat membutuhkan penanganan transportasi laut untuk distribusi orang dan barang antar pulau di nusantara secara teratur agar denyut ekonomi di nusantara terus terajut berkesinambungan sepanjang kehidupan.
Pada masa kampanye Jokowi-JK memandang, meskipun negara kepulauan, transportasi laut di nusantara masih perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Ide tol laut muncul. Konsep Tol Laut yang akan membangun beberapa pelabuhan besar, pelabuhan didaerah terpencil, tertinggal, terdepan dan perbatasan (T3P) di wilayah nusantara merupakan salah satu bentuk aplikasi Tol Laut agar bisa optimal.
Usai dilantik kala itu, Jokowi-JK telah memilih, melantik dan mengangkat para menteri untuk segera bekerja membangun Indonesia Baru, Indonesia Maju. Lalu Menteri Perhubungan terpilih menjabarkan konsep Tol Laut.
Salah satunya memilih operator Tol Laut, juga menjadi perhatian pemerintah. Tol Laut sangat berbeda dengan Tol Darat, di mana pembangunan Tol Darat akan menghasilkan uang, sehingga uang investasi bisa kembali dengan mudah dan cepat.
Pengguna Tol Darat adalah kendaraan yang jumlahnya ribuan, bahkan jutaan. Mereka bayar dan uangnya masuk ke pengelola/investor.
Sedangkan pembangunan Tol Laut, tentu bukan investasi menarik bagi para operator pelayaran, karena itu Tol Laut bersifat penugasan dengan dana subsidi pemerintah kepada operator pelayaran.
Investor Tol Laut adalah pemerintah dari dana APBN, yang tidak bertujuan provit namun lebih ditujukan untuk membuka dan membangun konektivitas untuk kelancaran distribusi orang dan barang serta merajut nusantara menyatukan Indonesia.
Untuk merintis Tol Laut, pemerintah menugaskan operator Negara, PT. PELNI (Persero) yang memiliki pengalaman dan jaringan di seluruh nusantara, termasuk daerah T3P.
PELNI sebagai BUMN transportasi laut bisnisnya lebih dominan melayani angkutan penugasan dibidang angkutan penumpang multiport, kapal perintis ke daerah T3P.
Tol Laut lebih dominan untuk angkutan bahan pokok dan barang penting untuk mensuplai kebutuhan pokok daerah T3P yang saat itu tidak tertangani secara baik, sehingga harga-harga bahan pokok di daerah T3P menjadi mahal.
Sehingga perlu dijalankan kapal barang ke daerah T3P secara rutin, terjadwal maka dijalankan Kapal Tol Laut. Kapal ini akan membuka konektivitas daerah maju ke daerah T3P.
Dengan kapal Tol Laut, akan memberikan kepastian bagi pengusaha jasa perdagangan yang mensuplai barang dari derah maju serta memasarkan hasil alam dari daerah T3P ke pasar di Jawa sebagai sentra bisnis di Indonesia.
Timbal balik muatan dari dan ke daerah T3P ke daerah maju diharapkan mampu menggerakkan ekonomi dan mensejahterakan warga daerah T3P.
Sejak diluncukan pada 4 November 2015 atau lima tahun silam, kini Tol Laut telah berkembang pesat. Semula 2 rute telah menjadi 26 rute pada 2020.
Daerah tujuan Tol Laut mengalami kemajuan pembangunan dan geliat ekonominya mulai tumbuh dengan komoditas dari daerah yang dapat dipasarkan di Jawa.
Lima tahun Tol Laut Jokowi telah menggerakkan daerah tapal batas Negara menjadi maju dan sejahtera.
Dari pinggir selatan ada Wetar, Moa, Kisar, Saumlaki yang kini lebih maju. Di utara ada Natuna, Tarempa. Lalu Tahuna, Miangas. Morotai, Tidore, Sabu mereka tumbuh seiring peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dengan terpenuhinya bahan baku UMKM serta lakunya barang komoditas kopra, kayu kelapa, garam, ikan laut mereka yang dapat dipasarkan ke luar negeri dan pasar domestik di Jawa.
Meskipun berhasil meningkatkan denyut ekonomi derah, para pengamat kadang belum tahu persisi Tol Laut sering berbicara di media ketidak berhasilan Tol Laut.
Mereka sering mempermasalahkan angkutan balik yang pada awal dioperasikan kapalnya kembali kosong. Mereka tidak paham, untuk membangun daerah baru perlu waktu. Tidak dapat serta merta hasilnya dinikmati dalam waktu cepat.
Setelah lima tahun, kini terbukti Tol Laut efektif dalam mengendalikan harga di daerah T3P. Tol Laut terbukti mampu membangkitkan ekonomi bagi nelayan, perkebunan, pertanian yang produknya mampu dipasarkan di Jawa bahkan ikan tuna mampu dipasarkan ke luar negeri.
Muatan balik yang dulu diributkan kini secara bertahap kapal Tol Laut mulai terisi, meskipun tidak full seperti dari Jawa ke daerah T3P, pergerakan arus barang memberikan nilai plus bagi Tol Laut.
Jangan padang Tol Laut dari muatan balik yang harus penuh, lihatlah keberhasilan Tol Laut membuat kenyang perut warga dan mampu membangun kesejahteraan daerah T3P. (###)
-
Implementasi Permenhub 94/2018 Perlintasan Sebidang Beban atau Peluang Implementasi Permenhub 94/2018 Perlintasan Sebidang Beban atau Peluang
-
Mencegah Tabrakan KA VS Kendaraan di Perlintasan dengan CCTV Perlintasan Sebidang Mencegah Tabrakan KA VS Kendaraan di Perlintasan dengan CCTV Perlintasan Sebidang
-
Meski Kalah Dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KA Parahyangan Hidup Kembali Meski Kalah Dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KA Parahyangan Hidup Kembali
-
"Mak Gedor" Ikut Aktif Kalahkan Tiwi-Hendra "Mak Gedor" Ikut Aktif Kalahkan Tiwi-Hendra
-
Lagu Tarik Lur dan Sing Lanang-Lanang Baen Ikut Tentukan Kemenangan Fahmi-Dimas di Pilkada Purbalingga Lagu Tarik Lur dan Sing Lanang-Lanang Baen Ikut Tentukan Kemenangan Fahmi-Dimas di Pilkada Purbalingga