merdekanews.co
Selasa, 13 Oktober 2020 - 19:02 WIB

Oleh : Sujadi, Pemerhati Transportasi

Kereta  Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya

### - merdekanews.co
Sujadi, Pemerhati Transportasi

Pemerintah China melalui BUMN-nya China  mendapat mandat dalam  pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung  (KCJB).

 

China mendapat kesempatan membangun kereta cepat Jakarta-Bandung  setelah bersaing dengan Jepang pada 2016 silam.

Jepang yang kalah bersaing mencoba utak atik jalur eksisting yang baru selesai dibangun pada masa pemerintahan SBY dengan mengusulkan pembangunan KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya. Dengan jarak sekitar  729 km  KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya akan  ditempuh dalam 5 jam.

Sebagai negara paling produktif di dunia, China tak  menyia-nyiakan kesempatan dan  kepercayaan dari pemerintah RI.

Meskipun melalui medan yang sulit berupa pegunungan di Priangan Barat, hal itu bukan halangan bagi China untuk menggarap  pekerjaan menantang itu dengan cepat , sehingga terowongan sepanjang 685 meter di Walini, Bandung Barat sudah tembus hanya dalam hitungan tidak sampai setahun.

Melewati medan pegunungan, melalui  sisi jalan tol dan sisi rel kereta eksisting, pembangunan kereta berkecapatan tinggi ini mampu mempertontonkan gabungan  kinerja pekerja lokal dan pekerja China yang bisa disaksikan langsung oleh pengguna jalan tol Jakarta-Bandung. Semangat tenaga kerja China seolah sedang membangun  negerinya sendiri, pagi, siang, malam mereka terus bekerja mewujudkan kereta cepat petama di Asia Tenggara.

Tanpa banyak bicara, tanpa banyak diketahui secara luas,  China mengawali pembangunan kereta cepat dari Walini, daerah perkebunan  teh milik BUMN, yang ke depan akan disulap menjadi kota baru, kota modern dan  terpadu dengan perumahan elit dilengkapi rumah sakit, sekolah dari tingkat dasar hingga universitas serta  berbagai fasilitas bertaraf  internasional.

Strategi China membangun dari hutan perkebunan teh menjadikan pekerjaan diawal berjalan lancar dibanding harus membangun di daerah sisi jalan tol yang penuh hiruk pikuk lalu lintas kendaraan siang malam.

Strategi memulai  jauh dari  jalan tol seperti bekerja dalam diam meskipun mereka bekerja keras siang malam. Dalam setahun kemudian tahu-tahu sebuah terowongan sudah tembus gunung. Luar biasa China bekerja.

Setelah terowongan tersambung, kereta api yang dikelola perusahaan patungan Indonesia-China yang diberi nama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini sudah menyambungkan ke arah Bandung dan kearah Jakarta.

Pembangunan yang dimulai dari tengah ditarik ke kanan kiri dan pembangunan diujung, maka akan  tersambung seluruh jaringan rel Jakarta-Bandung.

Berbeda dengan kereta konvensional yang dikelola PT KAI, KCJB tidak memerlukan banyak stasiun sebagai tempat pemberhentian.

Setelah berangkat dari Stasiun Halim Perdana Kusuma  Kereta cepat rencananya hanya akan singgah di Walini sebagai kota baru di masa mendatang dan Stasiun Bandung Timur di Tegal Luar sebagai stasiun akhir.

Terwujudnya mimpi memiliki  kereta cepat di negeri ini  bakal melengkapi infrstruktur darat di tanah Jawa yang sudah memiliki infrastruktur jalan tol Trans Jawa, rel kereta api peninggalan Belanda yang telah diupgrade pemerintah, jalan konvensional, jalur udara hingga jalur laut Jakarta-Surabaya tersedia.

KCJB  akan menjadi magnet dalam membangun infrastruktur kereta cepat di Indonesia, khususnya di Jawa yang dalam waktu tertentu akan  terbangun kereta cepat Jakarta-Cikampek-Cirebon-Semarang-Surabaya. Atau Kereta  Cepat Jakarta-Bandung-Cirebon/Tasikmalaya-Kroya/Purwokerto-Yogyakarta- Surabaya lewat jalur selatan Jawa.

Pembangunan KA Cepat lewat jalur selatan secara pasar jauh lebih besar porsinya dibanding lewat Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang-Surabaya.

Jalur selatan lebih luas pasarnya. Selepas berangkat Bandung KA Cepat memiliki pangsa pasar dari Tasikmalaya-Kroya-Yogyakarta-Solo-Madiun dan Surabaya. Sedangkan bila lewat utara pasar hanya di Cirebon-Semarang dan Surabaya.
Membangun KA Cepat Bandung-Surabaya lewat jalur selatan dari Bandung hanya terkendala di pegunungan Prianagan Timur antara Cicalengka-Cirahayu, selebihnya, selepas dari Kota Tasikmalaya jalurnya datar.

Sehingga kendala pembangunan hanya praktis antara Cicalengka-Tasik Mayalaya saja yang dapat disiasati dengan menerabas gunung dengan terowongan, membangun jembatan panjang nan kokoh.

Semua kendala bisa diatasi China dan dilakukan secara cepat dengan bangunan  berkualitas. Bukti-bukti pembanguan perkeretaapian China di banyak Negara menunjukkan penguasa perkeretaapaian di dunia saat ini dipegang China, bukan lagi Perancis di Eropa dan Jepang di Asia sebagai bapaknya kereta api.

China memiliki strategi brilian. Untuk membangun kereta cepat di tanah Jawa mereka  ambil Jakarta-Bandung, dan seperti disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap KCJB akan diteruskan ke Bandara Kertajati, Jawa Barat.

Bandara yang pembangunanya diinisiasi Pemprov Jabar yang masih sepi ini akan dipancing dengan kereta cepat dan diharapkan akan menarik minat pengguna Bandara Kertajati, khususnya untuk bepergian antar pulau atau antar negara.

Setelah tersambung hingga Kertajati, KCIC pasti punya rencana berikutnya akan meneruskan hingga Cirebon yang bisa dibuat jalur kereta cepat Kertajati-Cirebon atau Cikampek-Cirebon.

Setelah membangun infrastruktur Jakarta-Bandung, China tinggal membangun dan menghubungkan  rel KA dari Cikampek ke Cirebon dan seterusnya hingga ke Surabaya.

Dalam beberapa tahun ke depan Jawa akan tersambung dengan beberapa lintasan KA Cepat dengan waktu tempuh sangat singkat.

Dengan modal infrastruktur yang sudah dimiliki pada koridor Jakarta-Cikampek yang merupakan bagian dari rel KCJB maka China lebih diuntungkan karena dengan alasan berhemat hal itu bisa digunakan untuk merayu pemerintah Indonesia agar kereta cepat Jakarta-Surabaya juga dikerjakan oleh China.

Dengan demikian negeri panda ini dapat menguasai infrastruktur perekeretaapian tanah Jawa dengan kereta cepatnya.
Strategi ini  kemungkinan besar akan dikembangkan China sebagai negara paling agresif di dunia dalam penguasaan teknologi dan membangun kereta cepat di banyak negara di dunia.

Berawal dari kereta cepat Jakarta-Bandung, China akan menguasai infrastruktur kereta api cepat di Jawa sepanjang jalur kereta cepat yang akan dikembangkanya .

Kehadiran KCJB di Indonesia akan menjadi pendorong berkembangnya transportasi KA semakin kencang setelah diundangkan Undang-undang Nomor 23 Tahaun 2007 tentang Perkeretaapian yang berlaku mulai 17 September 2007.

Undang-undang yang memberikan  kesempatan  kepada swasta untuk masuk, membangun, mengoperasikan dan mengelola perkeretaapian sudah terwujud, sudah diimplementasikan  di negeri ini, meskipun pelakunya Negara luar, setidaknya cita-cita peran swasta dalam pembangunan kereta oleh swasta makin tersalurkan.

Pasca diundangkan 13 tahun silam, realisasi kereta api swasta sudah mulai terlihat sejak pembangungan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang sudah beroperasi sejak 1 April 2019 silam.

Setelahnya lahir pula Ligth Rail Transit (LRT) Jabotabek yang dibangun pemerintah pusat dan LRT Jakarta yang dibangun Pemprov DKI.

Pembangunan Rel KCJB dan rel LRT Jabodetabek yang dibangun sejajar  disisi  kanan kiri jalan tol Jakarta-Cikampek ada dampak positif dan negatifnya. Salah satu sisi positifnya dapat mempercepat pembangunan karena tidak perlu pembebasan lahan.

Sisi negatifnya dengan manyatunya beberapa moda berbeda dalam satu tempat  yang sama akan memberikan ketidaknyamanan, khususnya bagi kendaraan yang melewati  jalan tol.

Masyarakat dan pengguna jalan tol akan sama-sama menyaksikan dan merasakan bagaimana ketika sedang menumpang  kendaraan pribadi atau bus umum tiba-tiba disalip kereta kecepatan tinggi  lalu disalip pula oleh  LRT yang melintas di sisi berbeda.

Menyatukan infrastruktur kereta api dan infrastruktur  jalan tol dari satu sisi meghemat lahan. Di sisi lain, kita akan  menyatukan kebisingan dan menyatukan lalu lintas dalam satu kawasan. Yang belum dibangun mungkin kanal di sisi kanak kiri jalan tol.

Masalah ini perlu dikaji sebelum seluruh infrastruktur selesai dibangun, sehingga aturan-aturan seperti apa yang perlu diterapkan ketika menggunakan jalan tol dapat diantisipasi sejak dini.

Kita tidak boleh berdiam diri hanya menyaksikan pembangunan fisik saja namun  juga perlu bergerak menyiapkan SDM yang akan meneglola dan manusia yang akan menggunakannya.

Kehadiran kereta cepat akan mengubah peta lalu lintas orang bepergian dari satu kota ke kota lainnya dengan cepat dan menciptakan persaingan antara KA konvensional, KA Cpeat, Pesawat, bus dan mobil pribadi.

Pilih mana silahkan.  Kita nantikan untuk menikmatinya.
(###)