merdekanews.co
Rabu, 20 Desember 2017 - 11:11 WIB

Nafsu Besar Airnav Kerek Tinggi Investasi 2018, Mudah-mudahan tak Buntung

Lisya Purwanti - merdekanews.co
Direktur Operasi Airnav Indonesia, Wisnu Darjono

Pekanbaru, MERDEKANEWS - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) mengusulkan investasi Rp2,6 triliun. Naik 20% ketimbang 2017 sebesar Rp2,2 triliun.

"Kita sudah mengajukan ke Kementerian Perhubungan tapi belum disetujui, kan kalau rencana invetasi harus persetujuan Menhub dulu," kata Direktur Operasi Airnav Indonesia, Wisnu Darjono di Pekanbaru, Selasa (19/12/2017).

Wisnu mengatakan, investasi tersebut untuk membiayai sejumlah program pada 2018. Rinciannya, usulan program baru sebanyak 113 program dengan kebutuhan investasi Rp534 miliar; dan melanjutkan 126 program sebelumnya Rp1,8 triliun.

Program-program termasuk membangun menara pengatur lalu lintas udara atau ATC Tower, yaitu Bandara Kertajati, Semarang, Denpasar, Balikpapan, Silangit, Banjarmasin, Ilaga, Wamena, Palu, Solo, Luwuk, Lampung, Dekai, Miangas, Muara Teweh, Sintang, Letung dan Bengkulu.

Sementara untuk pemasangan rada ADS-B, yaitu di Sentani, Senggeh, Wamena, Dekai, Borme, Oksibil, Elelim dan Putusibau. "Untuk `upgrade` ADS-B juga ada di 14 lokasi dan yang penggantian di enam lokasi," kata wisnu.

Selama ini, Wisnu menuturkan, porsi untuk investasi masih sekitar 40 persen, sementara untuk operasional 60 persen dan akan didorong menjadi 50:50. "Tapi, kami ini sifatnya `cost-recovery`, tidak sedikitpun dari APBN dan uang diputar kembali untuk investasi," katanya.

Dia memastikan, investasi terus berjalan agar fasilitas sarana, baik navigasi maupun komunikasi terjaga dengan baik, sehingga operasi bisa dilakukan secara optimal. "Sampai ke depan pun, kami akan meningkatkan kualitas layanan dengan menjaga fasilitas supaya lebih bai, mengganti yang lama dengan yang baru dan memperbaiki yang sudah rusak," katanya.

  (Lisya Purwanti)