merdekanews.co
Kamis, 24 April 2025 - 14:15 WIB

LG Batal Investasi, Menteri Rosan Roeslani: Kami yang Memutus, Sudah Ada Gantinya

Jyg - merdekanews.co
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani mengatakan, pemerintah Indonesia sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan investasi dari konsorsium yang dipimpin oleh LG. 

Rosan bahkan menegaskan bahwa bukan pihak LG dan konsorsium asal Korea Selatan yang memutuskan batal investasi terlebih dahulu. Keputusan itu dibuat karena negosiasi dianggap terlalu lama, yaitu lima tahun. 

"Dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM," ucap Rosan, Kamis.

Roslan berkata perusahaan asal China, Huayou, pun sudah mengantre untuk berinvestasi. Huayou akan menggantikan LG dalam investasi kendaraan listrik. 

Perusahaan itu akan membentuk joint venture dengan BUMN PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). IBC adalah anak perusahaan dari MIND ID, PLN, Pertamina, dan ANTAM. "Total investasinya memang tetap tidak berubah dari 9,8 miliar dolar AS," ujarnya. 

Rosan mengatakan Huayou juga sudah berpengalaman berinvestasi di Indonesia. Mereka sudah mempunyai proyek di Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. 

"Kalau ditanya kenapa Huayou? Ya mereka sudah berinvestasi sebelumnya bahkan jauh lebih besar. Dan mereka pun sudah berinvestasi di mana? Di daerah Weda Bay," ucapnya. 

Sebelumnya, konsorsium LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan sejumlah mitra lain menarik diri dari Indonesia. 

Seorang pejabat LG menyebut ada pergeseran dalam lanskap industri, khususnya terkait electric vehicle. LG melihat ada perlambatan sementara dalam hal permintaan EV di tingkat global. 

"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek," kata seorang pejabat LG Energy Solution, dilansir Yonhap, Minggu (20/04). (Jyg)