merdekanews.co
Sabtu, 16 Desember 2017 - 17:08 WIB

Era Presiden Widodo, Koleksi Utang Luar Negerinya Tembus Rp4.610 Triliun

Setyaki Purnomo - merdekanews.co
Presiden Joko Widodo

INILAHCOM, Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat secara tahunan 4,8% pada akhir Oktober 2017. Totalnya menjadi US$341,5 miliar. Atau setara Rp4.610,25 triliun (kurs Rp13.500/US$).

Utang luar negeri swasta naik 1,3% secara tahunan (year on year/yoy) pada akhir Oktober 2017, menjadi US$168,3 miliar. Peningkatan ini masih sama dengan laju pada September 2017. Demikian informasi Statistik Utang Luar Negeri yang diumumkan Bank Indonesia (BI), Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

Periode akhir Oktober 2017, ULN swasta terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77 persen, relatif sama dengan pangsa bulan sebelumnya maupun periode yang sama pada 2016," tulis BI dalam statistiknya.

Sementara ULN sektor publik, mengalami kenaikan 8,4% (yoy) menjadi US$173,2 miliar. Peningkatan itu lebih rendah ketimbang September 2017 yang sebesar 8,5% (yoy).

Sedangkan berdasarkan jangka waktu asal, struktur ULN Indonesia didomiasi ULN jangka panjang dengan pangsa 86,3% dari total ULN. Atau naik 3,9% (yoy) menjadi US$294,8 miliar.

Sedangkan, ULN berjangka pendek naik 10,6% (yoy) menjadi US$46,6 miliar. "BI memandang perkembangan ULN pada Oktober 2017 tetap terkendali. Hal ini tecermin antara lain dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Oktober 2017 tercatat stabil di kisaran 34 persen," menurut pernyataan Bank Sentral.

#PresidenJokowi#UtangLuarNegeri#BankIndonesia#MenkeuSMI# (Setyaki Purnomo)