
Jakarta, MERDEKANEWS -- Perampokan terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Rabu (01/01), pukul 03.00 WIB. Akibat perampokan tersebut, uang sebesar Rp 60 juta dan ponsel berhasil dibawa pelaku.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, saat kejadian terduga pelaku berinisial IA datang mengenakan sepeda motor dan menggunakan jaket aplikasi ojek online.
Pelaku datang ke SPBU Shell Bintaro dengan mengetuk pintu kantor. Setelah pintu terbuka, salah satu pelaku langsung menodongkan senjata api. "Saat korban buka pintu, dia langsung ditodong dengan senjata api jenis pistol warna hitam dan langsung menanyakan kunci brankas," kata Ade Ary, Sabtu.
Karena tidak memiliki kunci brankas, korban menghubungi saksi AH untuk membawakan kunci tersebut. Setelah AH masuk ke dalam kantor, pelaku memaksa untuk membuka brankas dan mengambil uang sekitar Rp 60.000.000. "Pelaku juga mengambil handphone korban dan menaruhnya di depan pintu brankas, lalu mengunci brankas dari luar," ujar Ade Ary.
Setelah dilakukan upaya penyelidikan, pelaku ternyata merupakan mantan karyawan SPBU Shell Bintaro dan pernah menjabat sebagai shift manager.
"Pelaku pernah bekerja di SPBU Shell Bintaro sejak 2016 sampai dengan 2021. Saat itu yang bersangkutan sebagai shift manager," ujar Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang.
Sebelum beraksi, menurut Victor, pelaku terlebih dahulu melakukan survei pada 23 Desember 2024 untuk mengetahui jadwal karyawan yang bertugas. "Itu untuk mengetahui jadwal karyawan yang bekerja saat nanti dia beraksi," kata Victor.
Victor juga mengungkapkan, pelaku merencanakan perampokan dengan matang, memanfaatkan pengetahuannya tentang kondisi dan jadwal karyawan yang bertugas. "Pelaku melakukan survei beberapa hari sebelum beraksi untuk mengetahui siapa saja yang bertugas dan jam berapa mereka ada di kantor," ujar Victor.
Kemudian, IA beraksi pada Rabu (1/1/2025), pukul 03.00 WIB, usai perayaan tahun baru. "Tersangka saat beraksi mengenakan jaket serta helm ojek online untuk menutupi identitasnya," kata Victor.
Menurut Victor, pelaku nekat melakukan aksi perampokan di Shell Bintaro karena terlilit pinjaman online (pinjol). "Tersangka melancarkan aksinya itu karena punya utang pinjol," ujar Victor Inkiriwang.
Tersangka menggunakan uang hasil perampokan untuk melunasi hutang pinjolnya, yang tersisa Rp 18.560.000. "Kami menemukan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 18.560.000. Barang bukti itu sudah kami sita," kata Victor.
-
Terjerat Pinjol, Main Judol: Suami Bunuh Anak-Istri Kemudian Gantung Diri! Ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi pinjaman online, kredit online, dan situs judi online
-
Diduga Terjerat Pinjol, Satu Keluarga Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Ciputat Pihaknya menduga peristiwa tragis ini dilatari soal pinjaman online
-
Cegah dan Atasi Judi Online, Kemenkominfo Evaluasi Sistem Pembayaran Digital Kemenkominfo bekerja sama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia berusaha memutus akses terhadap layanan pembayaran terkait judi online
-
Menteri Budi Arie: Judi Online dan Pinjol Ilegal Saudara Kandung, Dua-duanya Disikat! Dalam waktu yang tidak terlalu lama, SK Satgas Pemberantasan Judi Online akan ditandatangani oleh Pak Presiden