Monitoring Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bedah Rumah
PUPR Terus Bergerak Siapkan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat
Jakarta, MERDEKANEWS -- Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan melalui Direktorat Rumah Swadaya terus monitoring kegiatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Bedah Rumah sebanyak 31 rumah di Kecamatan Sukarami, Kelurahan Talang Jambe Kota Palembang, Rabu (14/11/2018).
Pada kunjungan monitoring program BSPS ini Direktur Rumah Swadaya R. Jhony F. Subrata didampingi oleh Kapala SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Selatan A. Darwis, dan fasilitator (kelompok kerja kelurahan Talang Jambe).
BSPS sendiri merupakan salah satu program Satu Juta Rumah oleh Kementerian PUPR yang diselenggarakan dalam rangka mengurangi jumlah rumah tidak layak huni. Bantuan berupa sejumlah tabungan yang dapat dicairkan dalam bentuk pembelian bahan bangunan dengan jumlah Rp 12,5 juta dan upah tukang sebesar Rp 2,5 juta.
Masyarakat penerima bantuan adalah kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta, dan memiliki atau menguasai tanah. Selain itu, belum memiliki rumah atau memiliki dan menghuni Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan belum pernah menerima bantuan perumahan dari pemerintah.
Salah satu penerima bantuan bedah rumah di Kelurahan Talang Jambe, Ngatini mengungkapkan, dirinya bersama masyarakat di Tulang Jambe mengucapkan terima kasih kepada pemerintah untuk bantuan program bedah rumah. Ibu yang tinggal dengan 2 anak dan 2 cucu ini sudah lebih dari 25 tahun tinggal dirumah dari kayu dan beratapkan daun, dia tidak pernah mengira kalau akan memiliki rumah bertembok dengan 2 kamar nya bisa beratapkan genteng.
“Sekarang rumah kami sudah bagus dam kalau hujan sudah tidak bocor lagi. Terima kasih buat pemerintah yang sudah mau kasih bantuan rumah buat kami,” katanya. Mereka berharap agar pemerintah terus memberi bantuan bedah rumah karena masih banyak yang tidak memiliki rumah atau rumah yang tidak layak huni.
Kasatker SNVT Prov Sumsel, Darwis menjelaskan bahwa masih ada sekitar 50 rumah masuk kategori RLTH di Kecamatan Sukarami yang siap menerima bantuan di tahun 2019 nanti.
Provinsi Sumatera Selatan pada anggaran tahun 2016 sampai 2018 sudah membangun Rumah Susun sebanyak 9 tower, Rumah Khusus 100 unit dan 12.399 unit rumah swadaya yang terdiri dari peningkatan kualitas dan pembangunan rumah baru, semua tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Selatan.
Mereka yang belum menerima bantuan rata-rata karena tidak memiliki surat tanah dan kesiapan swadaya dari pihak keluarga. “Jadi mungkin nanti kita akan sosilisasikan 6 bulan sebelumnya agar masyarakat bisa menyiapkan swadaya dari masing-masing keluarga,'' ujarnya.
Direktur Rumah Swadaya Jhony F. Subrata berharap kepada masyarakat untuk terus melanjutkan program swadaya bersama masyarakat untuk mempercantik rumahnya, karna keterbatasannya bantuan pemerintah. “Kalo bisa ada arisan masyarakat biar bisa bergantian untuk memperindah rumahnya secara bergilir, jadi rumah bisa lebih nyaman sampe proses cat,'' tandasnya.
Mengenai konstruksi kelayakan rumah ini sudah pake tulangan, pentilasi udara, ruang tamu, ruang keluarga, kamar, dan kamar mandi. “Jadi sudah layak lah untuk dihuni satu keluarga walaupun ada beberapa yang masih menggunakan kamar mandi sementara,'' ujar Johny Subrata. (Kompu Penyediaan Perumahan)
(***)
-
PWNU DKI Jakarta Targetkan Bedah Rumah 12 Rumah Ustaz dan Ustazah Sejak tahun lalu PWNU DKI sudah memulai melakukan program yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat terkait tempat tinggal yaiotu bedah rumah ustaz dan ustazah.
-
Pemerintah Siapkan Skema Baru Pembiayaan Perumahan untuk Milenial Kementerian PUPR tengah merumuskan skema baru untuk memudahkan generasi muda atau para milenial memiliki rumah. Skema baru tersebut saat ini tengah dibahas oleh Kementerian PUPR bersama Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
-
Ditjen Penyediaan Perumahan Optimis Satu Juta Rumah Tercapai Salah satu program strategis nasional Kabinet Kerja yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia adalah Program satu juta rumah. Melalui program ini pemerintahan ingin mewujudkan rumah yang layak huni bagi seluruh warga negara Indonesia.
-
Menteri Basuki : Tinggal di Rusun TOD, Pekerja MBR Miliki Hunian Ideal Dekat Moda Transportasi Kehadiran rumah susun (Rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang sebagian besar diperuntukan bagi para pekerja golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah perkotaan memberikan nilai efisiensi sangat tinggi karena lokasinya dekat dengan transportasi publik, khususnya kereta commuter yang melayani sistem metropolitan Jabodetabek.
-
Lakukan Banyak Terobosan, Program Sejuta Rumah Lampaui Target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama kalangan pengembang dan perbankan terus berupaya mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satu senjata utama demi mengurangi backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta unit ialah program sejuta rumah yang bergulir sejak 2015.