
Bekasi, MERDEKANEWS -DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi resmi mengusung Politisi senior PDI Perjuangan Kota Bekasi, Mochtar Mohammad alias M2 sebagai calon tunggal di Pilwakot Bekasi 2018.
Bahkan DPP Banteng dan Teuku Umar pun dikabarkan akan mengusung kembali M2 di Pilwakot nanti.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi, Tumai mengatakan, nama calon tunggal ini akan segera dikirimkan ke DPP PDI Perjuangan untuk segera diproses. Tumai hakul yakin Pa Mochtar akan direstui DPP dan partainya akan menang di Pilkada Bekasi.
Hal itu dikatakan Tumai yang disambut riuh tepuk tangan pengurus dan kader di kantor DPC PDI Perjuangan, Bekasi Timur, Minggu (3/12/2017).
Dengan diambilnya keputusan tersebut, maka kader PDI Perjuangan di Bekasi tidak perlu lagi bertanya-tanya siapa yang harus didukung.
"Faktanya Pak Mochtar menjadi satu-satunya kandidat dari PDI Perjuangan yang mewakili konsolidasi politik Pilkada, dan usulan ini akan segera kami sampaikan ke DPP. Semua keputusan akhir ada di DPP," kata Tumai.
Sementara itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Kota Bekasi, Nico mengatakan, keputusan mengusulkan Pa Mochtar berangkat dari survei yang dilakukan oleh partai.
Menurutnya, dari empat orang kandidat yang mengikuti penjaringan Pilkada, hanya Mochtar yang bersaing ketat dengan kandidat petahana, Rahmat Effendi. Tiga kandidat lainnya, yakni Anim Imamudin selaku Ketua DPC PDIP Kota Bekasi, anggota DPRD Kota Bekasi, Lilik Hariyoso; dan dari eksternal, Engkus Prihatin.
"Jadi hasil surveinya cuma Pak Mochtar yang siap bersaing dengan Rahmad Effendy,"kata Nico.
Menanggapi itu, Mochtar menyerahkan keputusan soal koalisi ataupun pendamping dirinya di Pilwalkot kepada DPP Partai. Namun ia mengaku sudah berkomunikasi dengan hampir semua parpol dan sejumlah tokoh politik.
"PAN, PPP, DPPnya sudah ketemu. PKS juga sudah berulang kali ketemuan. Dengan Golkar, Siti Aisyah juga sudah ketemu. Demokrat juga sudah ketemu," kata Mochtar.
Mochtar juga optimis bisa memenangkan Pilkada Kota Bekasi. Hal tersebut berangkat dari kenyataan kalau partainya merupakan partai pemenang legislatif dan pernah menang dalam Pilkada Kota Bekasi 2008.
"Dulu kursi kita di bawah PKS, tapi kita bisa menang Pilkada. Jadi saya yakin kita pasti menang,"ujarnya.
Hanya saja ia mengajukan syarat agar semua kader kompak, tidak ada yang bermain dua kaki. Dan tidak ada saling curiga.
"Jangan ada yang main dua kaki. Kalau ada yang seperti itu patahkan kakinya," pungkasnya.
Seperti diketahui, hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) elektabilitas calon patahana Rahmad Effendy alias Pepen makin menurun jelang Pilkada Kota Bekasi 2018. Sebaliknya, elektabilitas sang rival Mochtar Mohamad justru semakin meningkat seiring bertambahnya suara warga Bekasi yang mendukung pencalonan mantan Walikota Bekasi tersebut. (Muhammad)
-
Apes! Coba Turunkan Bendera Parpol, Warga Sragen Malah Tewas Kesetrum tersetrum saat menurunkan bendera partai politik yang ada di depan rumahnya
-
Hasto Ngaku Dapat Cerita Kartu Truf Ketum Parpol dan Kerasnya Tekanan Kekuasaan Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu truf-nya dipegang
-
Bappenas Minta Parpol, Capres dan Cawapres Susun Program Berdasarkan RPJPN dan RPJMN Parpol dan capres/cawapres harus memastikan pemilihan prioritas program selaras dengan koridor-koridor pembangunan sehingga program bersifat konkret dan deliverable
-
Pegang Data Intelijen Parpol, Presiden Jokowi Klaim Bertindak Sesuai UU Gimana melanggar, kan Undang-undang (mengamanatkan) laporannya ke presiden
-
Jelang Pemilu, PPATK Diminta Pelototi Aktivitas Parpol PPATK harus ambil peran demi terwujudnya Pemilu 2024 berjalan adil dan damai.