merdekanews.co
Selasa, 10 Juli 2018 - 10:07 WIB

September Nanti, Ada Beras Saset Dibanderol Rp2.500

Hasan Khusaeri - merdekanews.co
Dirut perum Bulog Budi Waseso kenalkan beras renceng alias sasetan

Jakarta, MERDEKANES - Perum Bulog menargetkan beras kemasan renceng (saset) bisa tersebar ke seluruh Indonesia pada September 2018.

"September harus sudah tersebar. Intinya kita akan tambah terus," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog, Imam Subowo di Jakarta, Senin (9/7/2018).

Ia menjelaskan, pada akhir Juli, diharapkan seluruh wilayah Indonesia sudah bisa memproduksi beras kemasan renceng itu. Saat ini, menurut dia, produksi beras kemasan renceng sudah cukup tinggi di Jawa Barat dan juga mulai juga terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Mungkin minggu ketiga Juli ini seluruh Indonesia sudah bisa produksi," katanya.

Imam mengatakan, produksi beras renceng yang tinggi di sejumlah wilayah menunjukkan tanggapan positif masyarakat atas produk tersebut. Ia mengemukakan pihaknya akan mengutamakan ketersediaan beras renceng agar bisa tersedia di setiap titik di Indonesia alih alih banyaknya produk yang tersebar dengan mendorong produksinya. Setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan Sulawesi Selatan yang telah memproduksi beras renceng, dinyatakannya, dalam waktu dekat Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bengkulu juga akan mulai memproduksi beras renceng.

Saat ini, beras kemasan renceng seberat 200 gram, dibanderol Rp2.500 di seluruh Indonesia. Kemungkinan mengalami penyesuaian. "Nanti sambil kita lihat perkembangannya karena memang yang produksi di daerah masing-masing, misalnya Sumatera Barat ya memproduksi beras, Sumbar, karena preferensi masyarakat di situ," kata Imam. (Hasan Khusaeri)






  • Siap Gerojok Beras Medium, Upaya Bulog Jaga Inflasi Siap Gerojok Beras Medium, Upaya Bulog Jaga Inflasi Perum Bulog siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan pasokan beras medium dalam rangka menjaga stabilisasi harga. Upaya ini untuk menekan inflasi atau kenaikan harga yang memberatkan kantong rakyat.