merdekanews.co
Rabu, 05 September 2018 - 07:00 WIB

Siap Gerojok Beras Medium, Upaya Bulog Jaga Inflasi

setyaki purnomo - merdekanews.co
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso

Jakarta, MERDEKANEWS - Perum Bulog siap melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyediakan pasokan beras medium dalam rangka menjaga stabilisasi harga. Upaya ini untuk menekan inflasi atau kenaikan harga yang memberatkan kantong rakyat.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso di Jakarta, Selasa (4/9/2018), menyatakan, upaya menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium ditempuh Bulog, sesuai perintah Presiden Jokowi. "Peningkatan harga beras medium bisa menyumbang inflasi," kata Buwas, sapaan akrab Dirut Perum Bulog itu.

Dia menyatakan, intervensi pasar juga selaras dengan surat yang dilayangkan Kementerian Perdagangan akhir Agustus. Aktivitas tersebut dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Untuk saat ini pergerakan harga beras relatif terkendali.

Sejak awal 2018, Perum Bulog telah menggelontorkan cadangan beras sebanyak 338.502 ton. Atau sekitar 10.000-15.000 ton per hari. Buwas memastikan, beras yang digelontorkan itu merupakan beras berkualitas baik dan sangat layak untuk dikonsumsi warga.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengubah paradigma tanam padi sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan harga beras. "Intinya, kita mengubah paradigma tanam padi. Dulu ada paceklik, kita telusuri masalahnya. Paceklik terjadi pada November-Desember-Januari. Kenapa terjadi paceklik? Karena tiga bulan sebelumnya Juli-Agustus-September tanamnya hanya separuh dari kebutuhan, 500 ribu hektare," kata Amran Sulaiman di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/8/2018).

Lebih lanjut Amran mengatakan, paradigma tanam padi diubah melalui manajemen tanam yang baik sehingga bisa menekan kemungkinan ada masa paceklik. Menurut dia, kunci agar tidak paceklik adalah menanam satu juta hektare pada Juli, Agustus, September setiap tahun.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bakal melakukan penetrasi pasar beras guna menjaga stabilisasi harga komoditas tersebut sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Penetrasi pasar dengan menggelontorkan beras dari stok Bulog tersebut akan dilakukan sesegera mungkin, bahkan dimulai hari ini. "Sekarang kami sudah rakor dan memerintahkan kembali guyur pasar. Bukan operasi pasar tetapi penetrasi pasar," ujar Buwas.  

  (setyaki purnomo)