merdekanews.co
Sabtu, 25 November 2017 - 09:00 WIB

Bisnis Elektronik Lesu, Rachmat Gobel Putar Haluan Jadi Tukang Roti

setyaki purnomo - merdekanews.co
Rachmat Gobel

Jakarta, MerdekaNews - Di kalangan pebisnis, siapa tak kenal Rachmat Gobel? Mantan menteri perdagangan dan penilik industri elektronik kondang, Panasonic Gobel Indonesia. Kini, Gobel berancang-ancang pindah bisnis. Lho?

Kemarin (Jumat, 24/11/2017), Rachmat membuka gerai roti Chateraise di Senayan City, Jakarta Pusat. Ternyata, dirinya berniat masuk bisnis roti dan kue (makanan dan minuman/mamin).

Untuk bisnis anyar ini, dia menggandeng produsen kue dan roti terkemuka asal Jepang, Chateraise. Rencananya, Gobel akan memasarkan kue dan roti bermerek Chateraise ke masuk pasar Indonesia. Rupanya, Gobel tertarik membangun industri makanan berkualitas untuk konsumsi domestik maupun ekspor.

"Ini baru awal. Mimpi besar saya membangun industri makanan dan minuman yang berkualitas bersama Chateraise, menggunakan bahan baku hasil produksi petani kita, dan ekspor," kata Gobel.

Selanjutnya, Gobel yang ditunjuk Presiden Joko widodo sebagai Duta untuk wilayah Jepang ini, mengatakan, Chateraise memiliki folosofi bisnis yang sesuai keinginannya. Bahwa, membangun usaha dengan memberdayakan potensi bahan baku lokal dari petani.

"Kita memiliki banyak bahan baku lokal, hasil pertanian yang bisa menjadi bahan baku kue dan roti Chateraise, seperti coklat, vanila, mangga, strawberry, dan lain-lain," ujar mantan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Industri itu.

Diakuinya, saat ini, semua produk yang dipasarkan di Senayan City masih impor. Namun pada beberapa kue yang ada hiasan di atasnya mulai menggunakan buah-buahan dari Indonesia seperti mangga dan strawberry.

"Untuk minuman, kami menggunakan kopi dari Indonesia," ujar Rachmat gobel yang menggandeng teman-temannya untuk membentuk perusahaan patungan PT Chateraise Gobel Indonesia.

Pada perusahaan tersebut Rachmat Gobel bersama dengan teman-temannya memiliki saham 40%, sedangkan Chateraise Holding Co Ltd sebesar 60%. Gerai Chateraise pertama di Indonesia dan ke-50 di luar Jepang, terlihat banyak pengunjungnya.

Sementara, President dan CEO Chateraise Holdings Co Ltd, Hiroshi Saito yang khusus datang ke Jakarta untuk membuka gerai pertama di Indonesia itu, mengatakan, pihaknya dalam dua tahun terakhir telah membuka 50 gerai di mancanegara.

Selain Indonesia, Chateraise telah memiliki 21 gerai di Sinagpura, empat gerai di taiwan, empat di Malaysia, 13 di China, dan dua di Korea, serta masing-masing satu gerai di Uni Emirat Arab dan Thailand. "Saya sangat senang ada gerai Chateraise di Jakarta, karena berarti akan semakin banyak masyarakat Indonesia suka dengan kue-kue Jepang," katanya.

Ia pun menyatakan kesediaannya untuk menggunakan bahan baku lokal, mengingat Indonesia juga memiliki hasil pertanian yang dibutuhkan untuk membuat kue seperti biji kakao dan vanila, di samping bahan baku pertanian lainnya.

Dengan riset dan teknologi pangan yang dimiliki Chateraise, Rachmat Gobel maupun Saito optimistis bisa menjalin kerja sama jangka panjang untuk membangun industri makanan yang berkualitas untuk Indonesia.

Ada 50 jenis makanan yang dijajakan di gerai Chateraise ke-50 di luar Jepang itu, antara lain kue tart, kue dalam bentuk potongan, roti, kue sus, dan kue dorayaki yang dikenal konsumen Indonesia dengan kue "Daraemon."

Kekhasan yang menjadi keistimewaan kue-kue Chateraise adalah adalah rasa creamnya yang segar. Hal itu, menurut Rachmat yang pernah tinggal lama di Jepang, karena bahan baku kue tersebut berasal dari bahan baku berkualitas tinggi hasil peternak sapi dan ayam di propinsi Yamanashi, Jepang, serta air yang berasal dari mata air alami Hakushu di kaki Gunung Fuji.

sebagai pebisnis senior, sepakan Gobel ini sah-sah saja. Bisa jadi benar kalau industri manufaktur, masih sulit bergerak di negeri ini. Sementara, tren bisnis makanan dan minuman (mamin) semakin menjanjikan untuk masa depan. Karena, urusan perut memang tidak ada matinya.

 

  (setyaki purnomo)