merdekanews.co
Kamis, 21 Juni 2018 - 00:09 WIB

Sindiran ke Cikeas

Marzuki Alie 'Ngoceh' di Twitter, Sebut Demokrat Antara Partai Pribadi dan Dinasti

Sam Hamdan - merdekanews.co
AHY dan Ibas saat pengambilan nomor urut di KPU.

 

Jakarta, MERDEKANEWS - Kini media sosial menjadi tren para politisi untuk mengkritik. Kali ini dilakukan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

MA sapaan akrab Marzuki tiba-tiba saja buka suara terkait kondisi Partai Demokrat dan janji-janji Susilo Bambang Yudhoyono, untuk tidak menjadikan Demokrat, sebagai partai dinasti.

Curahan hati Marzuki diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya. Semua berawal dari kemunculan foto bergambar SBY, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono, dalam sebuah papan iklan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri di akun @catuaries.

Mengawali rangkaian Tweetnya, Marzuki Alie alias MA, menulis komentar seperti sebuah sindiran di kolom komentar foto itu..

"Ya itulah sistem politik indonesia, ruang utk anak bangsa tertutup oleh kepentingan keluarga," tulis MA dalam akun twitter-nya.

Lalu, karena ada netizen yang mengomentari kicauan itu, MA lalu membeberkan semua kisah tentang dirinya, SBY dan Partai Demokrat.

Menurut Marzuki, dia tidak kesal atau marah sehingga harus mengomentari foto SBY dan kedua putranya itu. Karena selama bergabung dengan Demokrat, MA sudah bisa menggapai puncak karir politiknya.

Hanya saja menurutnya, saat pertama bergabung di partai berlambang mercy itu, MA, SBY dan kader lainnya telah berjanji membangun partai politik yang modern. Parpol yang dikelola dengan sistem dan partai kader.

"Siapa yang sewot, sy sdh di puncak karir politik sbg ketua DPR. anda tidak tau latar belakang kami bergabung di PD. kami berkomitmen membangun partai modern, bukan dinasti, partai kader, partai yang dikelola dengan sistem. manakala komitmen itu tidak dipenuhi, wajar kita kritik," tulis MA.

MA menjelaskan, saat itu SBY berjanji akan memegang teguh komitmen itu, yakni tidak akan menjadikan Demokrat sebagai partai keluarga atau dinasti.

MA menceritakan, Demokrat didirikan dengan tujuan untuk mendukung SBY menjadi Presiden RI, bukan untuk jadi partai pribadi.

"Maaf, gak ada partai pribadi. memang awalnya didirikan utk mendukung sby sbg presiden, bukan berarti mjd milik pribadi. itu janji dan komitmen kami dengan beliau saat membangun partai. beliau katakan, PD tdk akan mjd partai spt partai .... beliau sebut partai dinasti," tulis Marzuki. (Sam Hamdan)