
Jakarta, MerdekaNews - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto membujuk sejumlah investor asal Nagoya, Jepang, untuk menanamkan investasi di Indonesia dalam acara Indonesia Investment & Business Forum (IIBF) di Nagoya.
“Nagoya merupakan investor terbesar dari Jepang di Indonesia, kira-kira sudah ada 100 perusahaan di dalam negeri. Apalagi kota ini adalah pusat manufaktur di Jepang. Untuk itu, kami ingin menjalin kerja sama investasi yang panjang dengan para investor Nagoya,” kata Airlangga melalui keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Kata politisi Golkar ini, selama ini, Jepang menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Transaksi Jepang-Indonesia pada triwulan II-2017 mencapai US$14,8 miliar, atau meningkat 5% dibanding periode yang sama di 2016.
Tahun ini, total investasi Jepang di Indonesia mencapai US$17 miliar dengan sektor utamanya adalah industri otomotif, elektronika, serta makanan dan minuman.
Di hadapan ratusan pengusaha Jepang, Menperin menyatakan, Indonesia sebagai salah satu negara G20 yang perekonomiannya mampu tumbuh lima persen dalam empat tahun terakhir, dan diperkirakan meroket di atas lima persen dalam kurun dua sampai tiga tahun ke depan. “Indonesia juga merupakan negara yang mendapatkan akreditasi investment grade dari berbagai lembaga internasional,” ungkapnya.
Selanjutnya, kekuatan Indonesia lainnya adalah sebagai pasar terbesar di Asia Tenggara atau menguasai hingga 50% dari total negara-negara ASEAN dengan nilai mencapai US$1 triliun dan jumlah penduduk sebanyak 240 juta jiwa.
Potensi yang baik ini, menurut Airlangga, sangat bagus untuk dilakukan kerja sama bisnis. “Nagoya merupakan klaster industri manufaktur besar di Jepang, utamanya untuk sektor otomotif dan komponen. Kami melihat perusahaan besar seperti Toyota dan Mitsubishi telah berkomitmen untuk berkontribusi investasi di Indonesia dalam berbagai industri dan terkait juga kerja sama pembangunan pusat inovasi,” paparnya.
Airlangga menegaskan, industri manufaktur bukan hal yang baru di Indonesia, karena merupakan salah satu negara yang kontribusi industrinya terhadap PDB lebih dari 20%. Berdasarkan data kontribusi terhadap PDB, Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Korea Selatan (29%), Tiongkok (27%), Jerman (23%). Oleh karena itu, Indonesia ditetapkan menjadi Top 15 manufaktur dunia. [tar] (setyaki purnomo)
-
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak? Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) belakangan banyak dilaporkan mengganggu iklim investasi di Indonesia
-
LG Batal Investasi, Menteri Rosan Roeslani: Kami yang Memutus, Sudah Ada Gantinya Dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus itu
-
Daftar Jajaran Pengurus BPI Danantara: Ada SBY, Jokowi Hingga Thaksin Shinawatra! Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra ditunjuk menjadi salah satu dewan penasihat
-
Begini Perintah Prabowo Soal Ormas Minta THR Mengganggu Investor Berinvestasi Presiden Prabowo Subianto memberikan perintah khusus untuk menindak tegas organisasi masyarakat (ormas) pelaku pungutan liar (pungli) ke pengusaha
-
Danantara Biayai Sebagian Proyek Pembangunan Kilang Minyak Raksasa di Sumatera Bahlil berharap ada investor lainnya, termasuk Pertamina, ikut serta berinvestasi dalam pembangunan kilang minyak tersebut