merdekanews.co
Sabtu, 02 Juni 2018 - 12:02 WIB

Sudirman Sesalkan Adanya Ancaman Elit PDIP Kepada Radar Bogor

Viva - merdekanews.co
Sudirman Said

MERDEKANEWS -Elit PDI Perjuangan Bambang Wuryanto menyebut kantor Radar Bogor bisa 'rata dengan tanah', menuai kritikan. Bambang yang kerap disapa Bambang Pacul ini pun dibully netizen. PDIP hingga Presiden Jokowi juga kena getahnya.

Calon Gubernur Jawa Tengah, Sudirman Said menilai, pernyataan bernada ancaman itu sangat tidak layak dilontarkan oleh seorang petinggi partai politik. 

"Apalagi, jika ancaman itu diucapkan oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa bersikap bijak. Mencari solusi terbaik. Bukan malah memanasi orang-orang yang dipimpinnya," kata Sudirman di Tegal, Jawa Tengah, Jumat, (1/6/2018), malam. 

Menurut Sudirman, Pancasila sebagai ideologi negara mengajarkan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian masalah itu bukan dengan kekerasan dan menebarkan ancaman.

"Mudah-mudahan itu bukan budaya. Kalau itu merupakan budaya dan tata nilai yang diyakini, maka kita dalam bahaya besar," ujarnya.

Mantan Menteri ESDM itu pun menyesalkan ucapan bernada ancaman oleh pimpinan parpol di Jawa Tengah, tersebut. Bagi dia, negara tidak bisa diurus dengan menebarkan ancaman.

"Di alam demokrasi, semua harus saling menghargai. Pemimpin harus mampu menjadi teladan dalam kebaikan, pengetahuan, dan dalam akhlak dan moral," katanya.

Terkait kasus penggerudukan kantor Radar Bogor oleh kader PDIP, menurut Sudirman, semua pihak memang berkewajiban melakukan cek dan ricek untuk menjaga keseimbangan. 

"Sebagai pilar keempat demokrasi, pers memiliki fungsi penyeimbang, serta mengoreksi hal-hal yang melanggar kepatutan," ujarnya. 

Dia berharap, peristiwa yang dialami Harian Radar Bogor tak membuat insan media menjadi takut menyampaikan kritik dan kebenaran. Karena, masyarakat butuh pers yang berani menyuarakan hati nurani.

"Kalau pers menjadi takut menyampaikan kritik, itu tanda-tanda demokrasi kurang sehat. Demokrasi dalam bahaya," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto mengemukakan, jika Radar Bogor memberitakan tulisan berjudul 'Ongkang-ongkang Kaki dapat Rp112 juta' di Jawa Tengah, kantornya rata dengan tanah.

"Ini yang orang pada enggak paham. Kalau pemberitaan kayak begitu, Radar Bogor memberitakan kayak gitu di Jawa Tengah, saya khawatir itu kantornya rata dengan tanah, " kata Bambang. (Viva )