Jakarta, MERDEKANEWS -- Seorang mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Negeri Jember (Unej) tewas setelah melompat dari lantai 8 gedung Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH). Korban diduga kuat melakukan aksi bunuh diri.
Pihak kampus memang sudah melakukan penelusuran kepada rekan-rekan satu angkatan Danang, yakni mahasiswa Unej jurusan Sosiologi angkatan 2023. Hal itu untuk memastikan ada tidaknya faktor tekanan dari teman atau senior di kampus.
"Sudah kita tanya, seluruh teman satu angkatannya menjamin bahwa tidak ada itu perundungan dan sejenisnya," ujar Wakil Rektor III Unej Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fendi Setyawan, Rabu (25/12/2024).
Di kalangan teman-temannya, Danang dikenal sebagai pribadi yang tertutup, tidak banyak bicara dan mudah grogi. Ia juga tidak banyak bergaul dan berorganisasi. Aktivitasnya kebanyakan hanya di kamar kos dan kampus.
"Tapi kalau di sapa, ya menjawab. Tapi memang mas Danang ini tidak banyak bergaul," ungkap Fendi.
Namun, Fendi tidak berani memastikan apakah hal itu yang menyebabkan korban depresi.
"Cerita dari teman-temannya, memang mas Danang suka grogi, nervoust. Tapi apakah itu merupakan tekanan yang wajar atau yang melatarbelakangi (keputusan untuk bunuh diri), kami tidak berani memastikan karena tidak melakukan investigasi secara lebih jauh. Kemarin sempat berbincang dengan ayahnya tapi tidak terlalu dalam karena suasana lagi berduka juga," papar Fendi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa korban mengalami patah tulang pada lengan, leher, dan tulang punggung.
"Setelah diperiksa di RSD dr. Soebandi, tidak ditemukan luka fisik yang signifikan pada tubuh korban. Namun, ada beberapa tulang yang mengalami keretakan," ujar dosen Fakultas hukum Unej ini.
Fendi menegaskan bahwa pihak kampus akan menyerahkan penyelidikan lebih dalam kepada pihak kepolisian.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat berwenang untuk mendalami motif dari peristiwa ini," katanya.
Fendi Setiawan menambahkan bahwa kampus akan melakukan langkah lebih lanjut jika hasil penyelidikan polisi sudah jelas.
"Kami berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban dan mematuhi hasil penyelidikan yang akan dirilis oleh pihak berwajib," ujarnya.
Pihaknya sangat prihatin dengan kejadian ini dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa di lingkungan kampus.
Kampus juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama sepenuhnya dalam proses penyelidikan. Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya perhatian terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
Atas kejadian ini, pihak keluarga telah menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut. Jenazah telah dibawa ke rumah duka di Tulungagung, dengan akomodasi difasilitasi pihak kampus.
-
Terjerat Pinjol, Main Judol: Suami Bunuh Anak-Istri Kemudian Gantung Diri! Ditemukan beberapa bukti akses terhadap aplikasi pinjaman online, kredit online, dan situs judi online
-
Diduga Terjerat Pinjol, Satu Keluarga Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Ciputat Pihaknya menduga peristiwa tragis ini dilatari soal pinjaman online
-
Jubir Densus 88: Dua Tersangka Terorisme Jaringan Daulah Islamiyah di Jakbar Sudah Rakit Bom Densus 88 menemukan fakta bahwa RJ dan AM telah merakit bahan peledak yang saat ini telah diamankan penyidik
-
Terduga Teroris Malang Calon Pengantin Bom Bunuh Diri, Rencananya Sasar Dua Rumah Ibadah Rencana melakukan bom bunuh diri di dua tempat peribadahan di Malang