merdekanews.co
Selasa, 17 April 2018 - 20:43 WIB

Tsamara dan Fadli, Sejoli Linimasa 

Aji Nugraha - merdekanews.co
Tsamara Amany dan Fadli Zon

Jakarta, MERDEKANEWS --- Perdebatan Tsamara Amany dengan Fadli Zon terkait Presiden Rusia, memasuki babak baru. Lewat video, Tsamara menantang  Fadli berdebat. Walhasil, Tsamara ditegur media Rusia.

Video tersebut diunggah lewat akun Twitter mantan ketum Partai Rakyat Demokratik, Yusuf Lakaseng. “#FadliZonDitungguTsamara untuk debat yg konstruktif biar demokrasi kita kualitasnya meningkat dari saling ejek menjadi pertukaran ide dan gagasan. @fadlizon @TsamaraDKI, “ begitu cuit @YusufLakaseng sembari menyertakan sebuah video

Dalam video berdurasi 45 detik itu, Tsamara Amany menantang Fadli Zon untuk berdebat mengenai Vladimir Putin. Dia juga memberikan pemaparan singkat mengapa dia tidak setuju dengan pendapat Fadli Zon bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin seperti sosok Putin.

“Putin bukan contoh pemimpin yang baik. Ia membungkam oposisi dan pers di Rusia sana. Di Rusia, tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia. Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja. Kalau dilihat dari segi indeks persepsi korupsi, Indonesia jauh di atas Rusia. Nah, kalau sudah tahu begitu... Yakin orang seperti itu mau dijadikan standar kepemimpinan?Kalau saya? Tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia! Kalau kamu?,”  begitu ujar Tsamara. 

Video tersebut juga menyertakan sebuah teks superimpose di atas warna merah yang mewakili Partai Solidaritas Indonesia, partai politik yang menaungi Tsamara. Teks itu bertuliskan bahwa Fadlin Zon tidak berani berdebat dengan Tsamara.

“Jadi kita tahu kan, kenapa Fadli Zon nggak berani debat dengan Tsamara...”

Unggahan video Tsamara oleh Yusuf Langkaseng itu pun kemudian mendapat tanggapan dari @RBTHIndonesia, media resmi Russia Beyond the Headlines berbahasa Indonesia. Akun Twitter yang sudah diverifikasi itu menegur langsung Tsamara Amany  bahwa dia sudah salah paham dengan kondisi di Rusia yang sebenarnya.

“Selamat malam @TsamaraDKI. Kami Russia Beyond, media Rusia yang (salah satunya) dalam bahasa Indonesia. Kami pikir di sini ada kesalahpahaman soal pengetahuan Anda tentang politik dan bahkan sistem pers di Rusia. Ini sangat disayangkan sekali.” begitu salah satu cuitannya. 

RBTH Indonesia pun melanjutkan dengan serangkaian cuitan berseri (thread) yang menyayangkan sikap Tsamara dan juga menjelaskan posisi mereka sebagai media  yang netral.

“Kami tidak membela siapa pun, termasuk @fadlizon atau bahkan Presiden Putin. Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan.”

“Pernyataan Anda juga sangat disayangkan karena hubungan antara kedua negara kita sangat baik. Anda mungkin bisa tidak sepakat dengan @fadlizon, tapi pernyataan Anda sebagai seorang politikus muda menunjukkan ketidakdewasaan.”

“Kami pikir, Anda perlu lebih banyak riset soal negara kami. Kami tidak ikut campur dengan politik Indonesia. Kalau ada politikus Indonesia yang mengidolakan pemimpin kami, kami bisa apa? Anda bisa juga berdiskusi dengan @RusEmbJakarta untuk tahu lebih banyak tentang negara kami.”

“Di Rusia memang ada korupsi, dan ya, besar. Itu betul. Peringkat kami di bawah Indonesia, itu juga betul. Namun, bukan berarti kami tidak melawan korupsi dan membiarkannya begitu saja seperti yang Anda katakan. Ini bukan pernyataan yang main-main.”

“Tahukah Anda bahwa di Rusia pernah terjadi penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi (dalam tempo satu tahun). Banyak? Ya, tentu. Tapi bukan berarti kami MEMBIARKAN sama sekali.”

“Kami lihat, Anda punya karier yang sedang naik. Karena itu, kami harap Anda bisa lebih bijaksana ke depannya ketika mengomentari negara lain, apalagi jika pengetahuan Anda tentang negara itu sangat minim. Jika itu kebetulan tentang Rusia, silakan cari tahu banyak hal dari kami.”

Tanggapan akun RBTH Indonesia itu pun kemudian mendapatkan banyak retweet dan tanggapan dari warganet yang kebanyakan mendukung teguran media tersebut.

“Jumlah kejahatan korupsi di Rusia yg dibawa ke persidangan jauh lbh bnyk Dr yg Indonesia bisa lakukan, “ begitu tulis @PoetrantoNH.

Perseteruan antara Tsamara dan Fadli Zon bermula dari saat Fadli Zon berujar bahwa bila ingin Indonesia jaya, maka dibutuhkan pemimpin seperti Vladimir Putin.

“Kalau ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladiir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga-plongo, “ begitu cuitan Fadli Zon melalui akun Twitter resminya.

Cuitan Fadli Zon itu kemudian dibalas oleh Tsamara dan dari situ pula kader PSI tersebut menantang Fadli untuk melakukan debat secara langsung. 
  (Aji Nugraha)






  • Bawaslu Laporkan Sekjen PSI ke Bareskrim Polri  Bawaslu Laporkan Sekjen PSI ke Bareskrim Polri  Bawaslu melaporkan Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dan wakilnya Chandra Wiguna sebagai pelaku tindak pidana pemilu terkait pemasangan iklan partainya.