merdekanews.co
Jumat, 09 Agustus 2024 - 15:50 WIB

PBNU Urus Umat, Urusan Politik Biar PKB

Deka - merdekanews.co
Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih memanas. (Foto: istimewa)

Jakarta, MERDEKANEWS -- Konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih memanas. Kedua belah sibuk saling serang dengan argumentasi masing-masing.

Pengamat politik Hendri Satrio turut menanggapi perseteruan tersebut. Menurutnya, sebagai organisasi masyarakat (ormas), PBNU seharusnya fokus mengurus umat. PBNU harus dijauhkan dari politik praktis

"Harusnya PBNU stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik," kata pengamat politik KedaiKOPI itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut pria yang akrab disapa Hensat ini, PKB sukses menjadi partai besar seperti sekarang karena hasil dari pengelolaan yang baik, sehingga PBNU idealnya mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

"Karena jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB. Akan tetapi, untuk berpolitik praktis itu tidak ada," ujarnya.

Sementara itu, ia juga menyoroti respons PBNU melalui GP Ansor yang terkesan resisten ketika menghadapi demonstrasi di depan Kantor PBNU. Dia menyebut respons tersebut melewati batas.

"Ada pengerahan Banser, Ansor, kalau datang mau digebuk. Polisi aja enggak main gebuk begitu," kata dia.

Ia menambahkan, "Sebaiknya, lebih bijaknya PBNU dalam mengurus umat. Kalau sekarang dapat konsesi tambang, mengurus tambangnya untuk umat.

Perseteruan antara PKB dan PBNU berawal dari pembentukan Pansus Angket Haji di DPR RI. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai pembentukan pansus itu diiringi dengan motif pribadi. Pernyataan tersebut dibantah oleh banyak pihak, terutama PKB.

(Deka)