
Jakarta, MERDEKANEWS --- Facebook bakal menghubungi para pengguna yang data pribadinya disebarkan oleh Cambridge Analytica. Pengguna yang datanya diintip itu diberitahu lewat notifikasi.
Notifikasi dikirimkan oleh Facebook ke pengguna yang data pribadinya disalahgunakan Cambridge Analytica, berupa pesan detail yang akan muncul di news feed pengguna yang bersangkutan. Pesan tersebut sekaligus juga akan menjelaskan apa yang terjadi pada data si pengguna.
Pesan itu akan berbunyi, “Kami (Facebook) telah memblokir situs “This Is Your Digital Life” yang digunakan oleh salah satu teman Anda untuk masuk ke Facebook. Kami memblokir situs tersebut karena mereka telah menyalahgunakan data pribadi yang Anda cantumkan ke Facebook dengan memberikannya ke sebuah perusahaan bernama Cambridge Analytica,”
This Is Your Digital Life merupakan sebuah aplikasi tes kepribadian yang dibuat oleh Profesor Aleksandr Kogan, seorang pengajar di Universitas Cambridge, yang memberikan berbagai bentuk tes untuk menebak kepribadian pengguna. Saat menjalankan aplikasi itu, para pengguna Facebook diminta untuk membagi data pengguna, seperti lokasi, teman-teman dan konten yang mereka suka ke aplikasi This Is Your Digital Life.
Data-data itu kemudian diberikan kepada Cambridge Analytica yang kemudian menyalahgunakannya untuk kepentingan kampanye politik.
Pemberitahuan lewat notifikasi itu merupakan cara Facebook untuk memperbaiki rusaknya citra perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia itu setelah diketahui bahwa data pribadi milik 87 juta pengguna Facebook disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, sebuah firma konsultan politik yang disinyalir memiliki keterkaitan dengan Donald Trump saat melakukan kampanye presiden pada 2016 lalu. Terdapat satu juta pengguna Facebook yang datanya disalahgunakan itu berasal dari Indonesia.
Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah pengguna Facebook terbesar yang datanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica, dengan satu juta lebih pengguna atau sebesar 1,3%, di bawah Amerika Serikat (70.6 juta) dan Filipina dengan 1,175 juta pengguna.
Sebanyak 2,2 milyar pengguna Facebook akan menerima notifikasi yang disertai dengan tautan yang akan memberitahu data apa saja yang mereka bagikan ketika menggunakan sebuah aplikasi di situs jejaring sosial itu.
Mike Schroepfer, Chief Technology Officer di Facebook, lewat tulisan di blog mengonfirmasi fitur baru tersebut.
“Mulai tanggal 9 April 2018, kami akan menempatkan sebuah tautan di news feed mereka supaya mereka bisa melihat aplikasi apa saja yang mereka gunakan dan data apa saja yang telah mereka bagikan ke aplikasi tersebut. Bila mereka tak lagi mau menggunakannya, mereka bisa menghapus aplikasi tersebut” tulis Mike. (Mirror.co.uk)
-
Bocah di Nias Selatan Diduga Lumpuh Akibat Penyiksaan, Tantenya Jadi Tersangka! Bocah di Nias Selatan Diduga Lumpuh Permanen Akibat Penyiksaan, Tantenya Jadi Tersangka
-
Komen Berita Pembunuhan Ismail Haniyeh Dihapus, Anwar Ibrahim: Meta Jangan Jadi Corong Israel! Ia marah setelah aplikasi berbagi foto milik perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), Instagram, menghapus komentarnya
-
Awas Hoaks! Pendaftaran BBM dan BLT Rp750 Ribu di Facebook Dari tautan di konten yang beredar tersebut memuat laman yang diklaim sebagai situs pengecekan penerima bantuan, tetapi justru mengarah pada situs yang terindikasi scam atau penipuan.
-
Korut Berani Blokir Google, Facebook dan Produk Internet AS Pemerintah Korea Utara dengan berani memblokir layanan platform daring dari Amerika Serikat seperti Google, Facebook dan lain-lain. Korut lebih memilih gunakan aplikasi buatan Tiongkok.
-
Soal Kebocoran Data Pengguna, Mabes Polri Bidik Facebook Bocornya pengguna Facebook diusut Mabes Polri. Bareskrim Polri akan kembali memanggil Facebook Indonesia terkait masalah kebocoran data.