merdekanews.co
Rabu, 05 Juni 2024 - 14:25 WIB

Pj Ketua PKK Tine Al Muktabar Minta Kader PKK dan Posyandu Intensif Lakukan Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

Viozzy - merdekanews.co
Tine Al Muktabar disela-sela acara monitoring pendampingan keluarga stunting terkait asupan nutrisi dan stimulasi anak serta pelaporan melalui aplikasi e-dasawisma yang dilaksanakan di aula kantor Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/6/2024).

Tangerang, MERDEKANEWS -- Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tine Al Muktabar meminta para kader PKK dan Posyandu agar terus mengintensifkan pendampingan kepada keluarga berisiko stunting. 

Hal itu diungkapkan Tine Al Muktabar disela-sela acara monitoring pendampingan keluarga stunting terkait asupan nutrisi dan stimulasi anak serta pelaporan melalui aplikasi e-dasawisma yang dilaksanakan di aula kantor Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Rabu (5/6/2024).

Tine mengungkapkan, kader PKK dan Posyandu harus sering melakukan monitoring terhadap perkembangan keluarga berisiko stunting di tempatnya masing-masing. Monitoring itu, sebaiknya dilakukan tidak harus ketika ada kegiatan Posyandu, tapi juga harus door to door setiap waktu sehingga bisa lebih efektif. 

"Datangin satu-satu rumahnya, tanyakan apakah anaknya sudah diberikan asupan makanan tambahan yang telah diberikan. Terus begitu kita kontrol memastikan asupan makanan yang dikonsumsi anak-anak itu kaya akan nutrisi, vitamin dan juga protein, " jelasnya.

Pada kesempatan itu, Tine Al Muktabar juga memberikan secara simbolis bantuan Asupan Makanan Tambahan (AMT) seperti telur, susu dan beras kepada ratusan keluarga beresiko stunting untuk dua bulan kedepan. 

Kepada orang tua yang hadir dalam acara tersebut, Tine berpesan agar memberikan asupan makanan yang baik kepada anak-anaknya. Mengingat hal itu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak, serta berdampak pada produktivitas mereka di masa yang akan datang.

Terlebih lagi di Kecamatan Mauk ini dekat dengan laut dan banyak sumber protein dari ikan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Selanjutnya bagaimana mereka diberikan edukasi mengolah ikan itu supaya diminati oleh anak-anak, dan modulnya sudah disiapkan oleh PKK.

"Anak-anak adalah aset bangsa. Makanya pemerintah dari pusat sampai lingkup terkecil sangat fokus dalam melakukan pencegahan, pendampingan serta edukasi kepada masyarakat dan keluarga berisiko stunting, guna mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045," jelasnya. 

Camat Mauk Khalid Mawardi menambahkan, sesuai dengan arahan dari Pj Bupati Tangerang Andi Ony, Kecamatan Mauk mengalokasikan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun 2024 sebesar Rp3,861 miliar untuk penanganan stunting.

Anggaran itu dialokasikan untuk berbagai kegiatan dan program seperti pemberian makanan tambahan, pembangunan Posyandu, validasi data stunting, pembangunan jamban rumah tangga, toilet umum, Sarana air bersih serta berbagai kegiatan edukasi.

"Jumlah anak berisiko stunting di Kecamatan Mauk saat ini mencapai 1.200 anak yang tersebar di 11 desa dan satu kelurahan. Kami bersama seluruh stakeholder terkait terus melakukan pendampingan dan edukasi," ucapnya. (Viozzy)