MERDEKANEWS.co - Inisiatif Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hatimurti Yudhoyono (AHY) untuk turun tangan langsung memimpin pembersihan Alat Peraga Kampanye, diapresiasi pihak yang berwenang.
Pembersihan ini dilakukan Sabtu (10/2) tengah malam tadi memasuki masa tenang kampanye mulai tanggal 11 hingga 13 Februari 2024.
Saat ditanya wartawan, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Drs. Arifin, M.AP berkomentar, “Saya kira ini tindakan yang patut sangat diapresiasi , karena Ketua Umum sebuah Partai Politik mau turun tangan langsung memimpin upaya pembersihan APK."
“Diharapkan ini bisa diteladani oleh kader-kadernya sehingga memudahkan pekerjaan kami. Sejak tengah malam kemarin, kami sendiri sudah menurunkan aparat untuk melakukan pembersihan APK,“ lanjutnya.
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan perangkat pemerintah daerah yang diberi kewenangan untuk melakukan pembersihan APK atas permintaan Panitia Pengawas Pemilu di masing-masing daerah.
Menjelang pencoblosan tanggal 14 Februari nanti, peraturan perundang-undangan mewajibkan semua Alat Peraga Kampanye dibersihkan dari ruang-ruang publik. Ini untuk memastikan publik bisa memilih partai yang benar-benar memperjuangkan harapan rakyat.*** (Triaji)
-
AHY: Allah SWT Berikan Jalan yang Terbaik Bagi Demokrat, Kalau Masih di Koalisi Lama Bisa Hancur Lebur coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur
-
Jelang KPU RI Umumkan Hasil Pemilu 2024, Segini Perolehan Suara Tiga Capres Cawapres penetapan hasil Pemilu 2024 akan ditetapkan dalam sebuah surat keputusan (SK)
-
Bawaslu Pastikan PSU di Malaysia Berjalan Lancar Sesuai Prosedur Bawaslu melakukan pendampingan pengawasan PSU untuk memastikan pelaksanaan PSU berjalan lancar dan sesuai prosedur
-
Menteri Anas Apresiasi Reformasi Tata Kelola Pertanahan dan Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berperan penting dalam peningkatan investasi melalui peningkatan kepastian hak pertanahan kepada masyarakat
-
KPU dan Bawaslu Satu Suara: Tidak Ada Penggelembungan Suara PSI banyak pihak menduga telah terjadi penggelembungan suara terhadap partai yang diketuai oleh Kaesang Pangarep itu