Cikarang, MERDEKANEWS -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini target investasi pada tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun akan tetap tercapai meski sudah memasuki tahun politik yang identik dengan sikap wait and see .
"Saya ingin sampaikan meskipun kita masuk tahun politik, sudah masuk wait and see , tapi alhamdulillah proses investasi yang ada di Indonesia semakin hari semakin baik," katanya pada peletakan batu pertama pabrik makanan ringan asal AS di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (30/ 08).
Menurut Bahlil, visi itu berdasarkan capaian realisasi investasi sepanjang semester I 2023 yang telah mencapai Rp678,7 triliun atau 48,5 persen dari target Rp1.400 triliun.
“Saya yakini bapak kepada ibu semua bahwa insya Allah target investasi kita akan tumbuh, khususnya di tahun 2023,” tuturnya.
Bahlil menuturkan, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh, perekonomian Indonesia masih tumbuh sebesar 5,17 persen pada triwulan II 2023 dengan inflasi yang terjaga.
Capaian gemilang itu membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik dunia mengalahkan AS, Eropa, Korea hingga Jepang. Pertumbuhan ekonomi india setara dengan pertumbuhan ekonomi India dan China.
"Karena itu menurut saya alangkah ruginya lah kemudian kalau teman-teman yang melakukan proses industri, tidak membangun manufakturnya di Indonesia," ujarnya.
Bahlil seperti dilansir antaranews juga menegaskan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya didominasi oleh investor dari negara tertentu.
Amerika Serikat, bahkan kini sudah masuk dalam jajaran lima negara besar yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, bersama dengan Singapura, Tiongkok, dan Hong Kong.
“Dalam hubungannya dengan investasi, Amerika sekarang masuk lima besar. Jadi tidak benar kalau Indonesia hanya mengurus suatu negara tertentu. Amerika sudah masuk lima besar,” ujar Bahlil.
Sebelumnya, realisasi investasi sepanjang semester I 2023 yang telah mencapai Rp678,7 triliun, tumbuh 16,1 persen dibandingkan capaian pada periode sebelumnya dan mampu menyerap 849.181 tenaga kerja.
Sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp363,3 triliun (53,5 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp315,4 triliun (46,5 persen).
Singapura, China, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak membangun modal di Indonesia sepanjang Semester I 2023
"Saya bersyukur meskipun kondisi kita memasuki tahun politik tapi trust (kepercayaan) global, pengusaha dalam negeri, tetap ada untuk pembangunan negara kita,” kata Bahlil.
-
Di Hadapan Media Jerman, Menko Airlangga: Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Terbuka Untuk Semua Pihak Saat ini Jerman memiliki ekonomi sekitar USD4 triliun. Jadi anda bisa membandingkan seberapa besar Indonesia di 2045 nanti. Namun tentunya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, di antaranya tentu upaya value added akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia
-
Triwulan I 2024, 20 KEK Catatkan Investasi Sebesar Rp15,1 Triliun Secara kumulatif hingga triwulan I tahun 2024, 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp187,5 triliun dengan menyerap 126.506 orang tenaga kerja
-
Viral Video Uang Nasabah Hilang Rp400 Juta, BRI: Terjebak Investasi Bodong, Uang Diambil Sendiri di 2018 BRI mengimbau kepada masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan dananya di lembaga/institusi resmi
-
Menhub Siap Fasilitasi Investasi TOD MRT Jakarta Pemerintah Indonesia mendukung dan siap memfasilitasi investasi pembangunan TOD di sepanjang jalur MRT sebagai salah satu solusi kemacetan, polusi, serta kebutuhan akan transportasi keberlanjutan di Jakarta
-
BRI Sukses Jual SBN SR020 Tembus Rp1,5 Triliun SBN ini juga memiliki imbal hasil menarik, bisa menjadi sumber passive income bulanan, terdapat potensi capital gain, dan turut membantu pembangunan negara