Jakarta, MERDEKANEWS -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati optimis target pajak tahun 2023 akan kembali tercapai. Dengan demikian, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berpeluang mencetak hattrick setelah 2 tahun terakhir juga menorehkan kinerja penerimaan sangat optimal di atas target APBN.
Menkeu juga mengapresiasi capaian tax ratio yang tumbuh signifikan dari 9,21% pada tahun 2021 menjadi 10,39% pada tahun 2022, tertinggi dalam 7 tahun terakhir.
Menkeu pun menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pegawai pajak dalam pertemuan dengan para pimpinan jajaran DJP. Rabu (12/07),
"Terima kasih atas kerja keras Anda. Dalam suasana yang luar biasa 3 tahun terakhir ini dan bahkan kita sekarang dihadapkan pada suasana dan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu", ujarnya.
Meski demikian, dengan kondisi global saat ini Menkeu menekankan bahwa pekerjaan rumah DJP semakin banyak dan tidak mudah. Untuk itu, ia meminta agar seluruh jajaran terutama pimpinan untuk semakin serius dan kompeten.
Ia menyebut, pajak harus mampu menjadi instrumen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, hal tersebut bisa tercapai jika institusi dan para jajarannya mau untuk terus berubah, memperbaiki diri, dan melakukan reformasi. Termasuk melalui penerapan UU HPP dan Core Tax atau Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP).
Menkeu juga menggarisbawahi pentingnya pembentukan karakter pegawai pajak untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dan kejujuran. Selain itu, ia juga mendorong penguatan peran para pimpinan sebagai salah satu bagian dari sistem three lines of defence (tiga lapis pertahanan).
"Selamat bekerja. Jaga hati, pikiran, dan integritas Anda semua. Saling mengingatkan dan menguatkan untuk kebaikan. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menjaga kita dalam menjalankan tugas negara yang luar biasa penting ini. Selamat mencapai hattrick dan salam satu bahu!", pungkasnya. (Viozzy)
-
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tumbuh Kuat di Tengah Tantangan Global Peningkatan mobilitas masyarakat juga mendukung pertumbuhan sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti sektor transportasi dan akomodasi yang masing-masing tumbuh sebesar 8,7 persen (yoy) dan 9,4 persen (yoy).
-
Sri Mulyani: Belanja Negara Kuartal Pertama Tahun 2024 Tembus Rp427,6 Triliun Hingga akhir Maret 2024, belanja K/L telah mencapai 20,4 persen dari pagu yang telah ditetapkan yaitu Rp 222,2 triliun
-
Sri Mulyani Bertemu dengan Menteri Keuangan Selandia Baru, Ini yang Dibahas Selandia Baru saat ini tengah berupaya meningkatkan kapasitas perdagangan dengan Indonesia hingga dua kali lipat
-
Sri Mulyani Bahas Kelanjutan Kerja Sama Uji Coba Pemensiunan Dini PLTB dengan Presiden ADB Kerja sama ini menjadi bukti bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan oleh suatu negara secara sendiri. Keterlibatan peranan Multilateral Development Bank (MDB) dan sektor swasta sangat diperlukan
-
Khawatir Perang Iran dan Israel Berimbas ke Ekonomi Indonesia, Dua Menteri Jokowi Gelar Rapat Darurat Ekskalisi perang Iran dan Israel dikhawatirkan merambat ke perekonomian Tanah Air bahkan dunia