Bangga Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang
Depok, MERDEKANEWS -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Alat Telekomunikasi (BBPPT) di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Selasa (07/05/2024).
Presiden menyatakan bahwa IDTH sebagai fasilitas pengujian perangkat berstandar internasional yang dilengkapi dengan peralatan canggih, nantinya akan digunakan untuk menguji berbagai jenis perangkat digital dari luar dan dalam negeri, mulai dari telpon genggam hingga akses titik televisi digital.
“Dari luar dan dari lokal, semuanya. Untuk semuanya, untuk mobil yang perangkat-perangkat mobil listrik yang perangkat-perangkat digitalnya, sekarang juga sangat canggih, kemudian HP, kemudian bluetooth, kemudian access point, dan barang-barang perangkat lainnya.” jelas Presiden.
Presiden menegaskan bahwa, ini adalah balai pengujian perangkat digital yang sangat canggih dan penting untuk mengejar kemajuan teknologi digital yang sangat pesat.
“Ini kan kita kejar-kejaran dengan perubahan-perubahan teknologi digital yang sangat cepat. Kalau kita tidak memperbarui untuk tes pengujian perangkat-perangkat teknologi digital ya akan ketinggalan, tapi memang ini adalah balai pengujian perangkat-perangkat telekomunikasi yang sangat canggih, dan memang sangat diperlukan” tegasnya.
Presiden juga mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh hingga 5,11 persen pada kuartal I tahun 2024. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia itu menunjukkan adanya optimisme di tengah isu resesi yang kini dihadapi oleh banyak negara.
“Ya, ini menumbuhkan sebuah optimisme bahwa negara-negara lain, negara-negara besar, satu, dua, tiga sudah masuk ke jurang resesis, negara lain juga turun growth-nya, tapi kita mampu tumbuh di 5,11 persen” ungkapnya.
Presiden menambahkan, “Ini saya kira patut kita syukuri, karena ini banyak didukung memang oleh konsumsi. Tetapi juga, didukung juga yang kedua oleh investasi yang terus masuk ke negara kita.”
Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga memberikan tanggapan mengenai tutup pabrik sepatu di kawasan Purwakarta, Jawa Barat, pada awal tahun 2024.
“Kalau masalah ada pabrik yang tutup, ya sebuah usaha itu naik-turun karena kompetisi, karena mungkin efisiensi, juga karena bersaing dengan barang-barang baru yang lebih masuk. Saya kira banyak-banyak hal.” katanya
Presiden kembali mengungkapkan optimismenya mengenai investasi kendaraan listrik yang dinilainya juga akan meningkat seiring berdirinya IDTH ini. Ia juga menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk sudah banyak dan akan terus bertambah.
“Iya kan, ini juga dalam rangka mendukung ke sana. Misalnya kayak mobil listrik ini sudah produsen yang ada di sini sudah lima perusahaan. Terus, sepeda motor listrik sudah ada 59 perusahaan. Gede banget loh tanpa kita sangka-sangka semuanya sudah. Nanti yang baru lagi akan masuk lagi, saya kira ini akan membuat ekosistem mobil listrik kita akan semakin kuat.” mengungkapkannya. (Viozzy)
-
Perkuat Kerjasama dengan KDEI, BRI Taipei Berikan Layanan Penyetoran PNBP Langsung ke Kas Negara Melalui kerja sama ini KDEI Taipei akan lebih mudah dalam melakukan pelimpahan ke kas negara langsung dari Kantor Cabang Luar Negeri BRI Taipei secara realtime
-
Diresmikan Jokowi, Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya Hadirkan Sejumlah Manfaat Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident
-
Jokowi Perintahkan Respons Cepat Banjir Lahar Dingin di Sumbar Berdasarkan keterangan BNPB per 14 Mei 2024 pukul 06.35 WIB, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi
-
Presiden Jokowi Resmikan Jalan Daerah 165 km di 15 Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara Presiden Jokowi Resmikan Jalan Daerah 165 km di 15 Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara
-
Permintaan Global Sangat Besar, Jokowi Bisiki Pemerintahan Baru Lanjutkan Budidaya Ikan Nila Presiden menjelaskan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tambak ikan nila di atas lahan seluas 78 ribu hektare bekas tambak udang tersebut, membutuhkan biaya sekitar Rp13 triliun