merdekanews.co
Kamis, 25 Mei 2023 - 12:15 WIB

Oleh : Akhmad Sujadi

Menjual Mahal Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

### - merdekanews.co
Akhmad Sujadi Pemerhati Transportasi, Kandidat Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga 2024 Partai PPP

Pelaksanaan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah meyakinkan dan memberikan kabar gembira bagi masyarakat. Uji coba yang berlangsung sejak hari Jumat (20/5) itu salah satunya waktu tempuh Jakarta-Bandung cukup 50 menit saja, pada uji coba hari Senin (22/5), KCIC belum memaksimalkan kecepatan kereta api hingga 350 km/jam.

Uji coba yang telah mempertontonkan perjalanan kereta peluru pertama di ASEAN ini  telah memberikan kebanggaan bagi Indonesia. Kehadiran rangkaian kereta yang nampak gagah  dari China beberapa waktu  lalu telah memberikan ikon baru bagi kota Bandung dan Jakarta. Dalam beberapa kali uji coba  kereta api cepat pertama di ASEAN telah  merayap kencang di rel sepanjang 142 km dalam waktu 50 menit mampu menghubugkan Jakarta-Bandung.

Penantian dan kontrovensi terbayar lunas ketika melihat wujud rangkaian KCJB dengan cat kuning muda parkir dan meluncur cepat dari  Stasiun Tegalluar menuju Stasiun Halim Perdana Kusuma. Rencananya kereta cepat hasil kerjasama Indonesia-China yang dikerjakan bersama perusahaan BUMN konstruksi China dan Indonesia ini akan diluncurkan pada bulan Agustus 2023 bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-78.

Lahirnya Undang-undang No. 23 Tahun 2007 sebagai pengganti Undang-undang No. 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian telah mendorong tumbuhnya kereta api swasta ditanah air.
Sejak saat itu, transportasi berbasis rel mulai  hadir, diantaranya  Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Jakarta yang dibangun Pemprov DKI, LRT Jabodebek dibangun pemerintah pusat dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dibangun oleh  perusahaan  patungan Indonesia-China,  PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC).

Khusus untuk KCJB, pembangunannya mulai ditetapkan sejak kesepakatan kerjasamanya diteken pada tanggal 26 Mei 2015 oleh Menteri BUMN, Rini M. Soemarno mewakili Pemerintah Indonesia dan Mr. Xu Shaoshi mewakili Pemerintah China disaksikan Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping untuk pengkajian pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km.

Selanjutnya, kesepakatan itu ditindaklanjuti dengan membentuk perusahaan konsorsium yang diberi nama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) pada tanggal 2 Oktober tahun 2015. Perusahaan konsorsium itu terdiri dari, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara VIII dengan komposisi saham waktu itu , WIKA 38%, PTPN VIII dan KAI 25% serta PT Jasa Marga 12%. Konsorsium ini memegang 60% saham KCIC dan 40% China Railway International Co. Ltd.

Sumber pembiayaan pembangunan kereta cepat ini, 15% dari Indonesia dan 85% dari Tiongkok. Untuk yang dari Indonesia, dananya merupakan hasil patungan BUMN diantaranya, PT KAI, Jasa Marga, PTPN VIII dan WIKA. Sedangkan yang dari Tiongkok merupakan dana pinjaman dengan bunga 2% selama 40 tahun dalam mata uang dolar Amerika.


Guna memudahkan pengguna jasa yang akan menuju pusat kota Bandung, KCIC membangun Stasiun Padalarang. Penambahan stasiun diharapkan dapat memberikan pilihan kenyamanan terintegrasi yang lebih baik untuk masyarakat, sehingga dapat membantu pengembangan daerah sekitar, mengingat lokasinya dekat dengan Kota Baru Parahyangan di Bandung Barat. Penambahan Stasiun Padalarang masih dikerjakan KCIC, untuk tempatnya tidak jauh dari Stasiun Padalarang  milik PT Kereta Api Indonesia (Persero)-KAI.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan lompatan Teknologi Indonesia dalam modernisasi transportasi kereta api. Jalurnya, keretanya, sistem persinyalan dan sistem ticketing semua serba baru mengggunakan teknologi tinggi.

Kereta Cepat Jakarta Bandung dari Jakarta berangkat dari stasiun Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur dan dari Stasiun Tegaluar Kabuptaen bandung.  Dalam perjalanan ke Jakarta dan Bandung KA akan berhenti di Stasiun Karawang, Padalarang dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Tegalluar, Bandung dan Stasiun Halim Perdana Kusuma.

KCJB dibangun sepanjang 142 km dengan lebar spoor 1435 mm menggunakan rel R-60,  jalur ganda dengan kecepatan 350 km/jam. Jakarta-Bandung akan ditempuh dalam waktu 36 – 45 menit. Dalam 1 rangakaian kereta api  kapasitasnya  601 seat terdiri 3 kelas layanan, kelas   VIP terdiri 18 seat, kelas satu 28 seat dan kelas 2 sebanyak 555 seat. Formasi tempat duduk VIP terdiri 1-2, kelas satu 2-2 dan kelas dua 2-3 tiga.

Tiket KCJB mestinya sudah bisa mulai dipasarkan oleh KCIC, sehingga penantian masyarakat selama 8 tahun proses pembanguan yang tentunya sudah rindu ingin mencicipi kereta cepat segra terbayar. Guna mempercepat penjualan tiket KCIC bisa bekerjasama dengan PT KAI.

PT. KAI bisa menjual tiket 3 bulan dimuka. PT. KCIC juga syah saja bila bisa menjual tiket untuk perjalanan perdana bulan Agustus 2023 nanti sejak sekarang.

Bahkan untuk memberikan pemasukan kepada KCIC, boleh saja KCIC menerapkan strategi marketing menjual tiket lebih mahal. Kita bisa berkaca dari Singapore Air Line yang menjual tiket malah pada peluncuran perdana pesawat berbadan lebar dalam perjalan dari Singapura ke Australia beberapa tahun silam.

KCIC boleh menjual tiket perdana dengan harga 10 kali atau 5 kali harga tiket resmi yang akan dijual pada hari-hari biasa di masa mendatang. Misalkan tiket pada hari biasa nantinya dijual  Rp300 ribu, KCIC bisa menjual dengan harga Rp 3 juta untuk perjalanan perdana. Seperti ketika HP model terbaru keluar, harga perdana mahal, setelah sekian lama harga akan turun.

KCIC jangan takut dihujat para netizen yang suka usil dan anti KCJB, biarkan saja mereka berkicau, kebijakan jalan terus. Makin cepat ada pemasukan makin baik, bisnis segera berjalan. Semoga. ***

(###)