
KA Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah mulai melakukan ujicoba jalan. Uji coba jalan dari stasiun Tegalluar di Bandung hingga stasiun Halim Perdana Kusuma (HPK), di Jakarta menarik perhatian warga.
Tidak hanya masyarakat yang tinggal dekat jalur KCJB yang nantinya hampir setiap hari bisa menyaksikan KCJB, namun warga yang jauh dari lintasan KCJB juga sudah memperbincangkanya.
Alumni SMPN Bobotsari, Purbalingga Angkatan 79 sudah mendiskusikan untuk mencicipi perjalanan kilat Jakarta-Bandung. Mereka ingin membuat sejarah bersama, plesir naik KA Cepat pertama di Asia Tenggara ini.
Saat ini alumni SMP 79 sudah mulai menabung guna mencicipi karya besar di negeri ini.
Selain rombongan dari SMP 79 Bobotsari, Agustina, warga Cipinang, Jakarta Timur juga ingin segera menikmati KCJB.
Rencana peluncuran perdana yang direncanakan pada tanggal 18 Agustus 2023, sangat cocok buat Agustin yang akan berulang tahun ke-50 pada 18 Agustus 2023 nanti.
Akhmad Sujadi, Pemerhati Transportasi, Kandidat Anggota DPRD Kabupaten Purbalingga 2024 Partai PPP
“Semoga saya bisa naik pada peluncuran perdana, semoga sesuai rencana 18 Agustus, pas ulang tahun saya,” kata Agustina yang kerap dipanggil Agustin ini.
Bahkan, Agustin berharap pemesanan tiket untuk segera dibuka agar lebih tenang sudah pegang tiket. “Bila tiket untuk perjalanan perdana sudah dijual, saya akan segera memesan tiket. Semoga segera informasi penjualan tiketnya,” harap Agustin.
Uji coba jalan KCJB sangat menarik perhatian masyarakat. Warga sekitar lintasan bahkan melihat KCJB meluncur dari beberapa flyover terdekat yang dilewati KCJB.
Antusias masyarakat akan hadirnya KCJB memberikan semangat bagi insan PT KCIC, yang sedang mengemban misi negara untuk mendukung suksesnya kahadiran KCJB yang sudah nyata di depan mata.
KCJB sudah mulai uji coba jalan sejak Jumat (20/5), Sabtu dan mulai Senin (22/5) pelaksanaan Testing & Commissioning Kereta Api Cepat Jakarta Bandung ditingkatkan kecepatan perjalanannya.
Dengan menggunakan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi, kecepatan ditingkatkan dari sebelumnya rata-rata 60 km/jam ditingkatkan menjadi 180 km/jam.
Wakil Menteri 2 Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pengujian kali ini semuanya berjalan dengan lancar. Semua sistem berfungsi dengan baik seperti keretanya, relnya, persinyalan, kelistrikan, dan lainnya.
"Secara bertahap kecepatan perjalanan pengujian akan ditingkatkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam. Untuk mencapai hal tersebut peningkatan di beberapa aspek seperti pagar pengaman dan sound barrier perlu dilakukan penyempurnaan agar tidak menggangu kenyamanan masyarakat saat KCJB melintas," ujar Kartika.
Kehadiran KCJB akan menghadirkan pusat perekonomian baru yang akan mendukung koridor antara Jakarta Bandung. KCJB juga akan didukung oleh integrasi dengan LRT Jabodebek sehingga memiliki aksesibilitas yang baik.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, peningkatan kecepatan uji coba ini akhirnya dapat dilakukan setelah seluruh persiapan awal pelaksanaan Testing & Commissioning berhasil diselesaikan.
"Berbagai pengetesan kesiapan sarana prasarana KCJB yang dilakukan sebelumnya sudah berjalan dengan lancar. Berdasarkan evaluasi, maka mulai hari ini kecepatan perjalanan KA Cepat mulai ditambah menjadi hingga 180 km/jam," ujar Dwiyana.
Berdasarkan pelaksanaan Testing & Commissioning hari ini, waktu tempuh antara Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar hanya sekitar 50 menit saja. Nantinya kecepatan akan terus ditambah hingga mencapai puncak kecepatan operasional di 350 km/jam bahkan hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya yaitu hingga 385 km/jam.
Untuk mencapai angka tersebut, pengoperasian CIT akan terus ditingkatkan setiap harinya. Perjalanan dengan CIT difokuskan pada pengetesan integrasi sistem sarana dan prasarana.
Seluruh aspek akan dicek apakah fungsinya normal dan dapat dilalui KCJB dengan kecepatan tinggi.
Satu rangkaian CIT atau kereta inspeksi KCJB terdiri dari 8 kereta. Fungsi berbagai kereta tersebut terdiri dari kereta satu untuk untuk kebutuhan pengujian lintasan; kereta dua untuk memeriksa sistem persinyalan dan komunikasi; kereta tiga untuk fungsi OCS; kereta empat dan tujuh untuk ruang kerja; kereta lima berfungsi sebagai restorasi; kereta enam merupakan ruang pertemuan; dan kereta delapan untuk fungsi sinyal dan pengecekan integrasi rel-roda.
"Pelaksanaan Testing & Commissioning KCJB akan terus dilakukan oleh KCIC bersama para kontraktor dan konsultan independen. Kecepatan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memastikan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun dalam kondisi siap dioperasikan." tutup Dwiyana.
(###)
-
Cegah Tabrakan di Perlintasan Sebidang Perlu Operator Khusus Cegah Tabrakan di Perlintasan Sebidang Perlu Operator Khusus
-
Tak Mampu Operasikan KA Bandara Soetta PT Railink Menyerah Tak Mampu Operasikan KA Bandara Soetta PT Railink Menyerah
-
Temukan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM Solar, PUJO Bae Optimis Atasi Sampah Indoesia Temukan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM Solar, PUJO Bae Optimis Atasi Sampah Indoesia
-
Kaesang Walikota Depok, Sampah dan TPA Cipayung Kaesang Walikota Depok, Sampah dan TPA Cipayung
-
Modernisasi Transportasi Massal Perkotaan Modernisasi Transportasi Massal Perkotaan Modernisasi Transportasi Massal Perkotaan