
Merapi Terus Meradang
Tumbuhan Lereng Terpapar Abu Vulkanik, Indonesia Care Bagikan Pakan Ternak
Magelang, MERDEKANEWS -- Merapi sejak Sabtu (11/3) hingga Rabu (15/3) masih terus menyemburkan lelehan lava pijar dan awan panas hingga 1,6 km dari puncak.
Namun abu vulkanik yang menyertainya menjangkau hingga radius 9 kilometer dari puncak Merapi arah Magelang dan Boyolali.
Abu tersebut cukup pekat dan tajam, membuat warga alami gangguan pernafasan termasuk hewan ternakbpeliharaan warga terdampak.
Selain gangguan pernafasan, hewan ternak yang umumnya adalah sapi, kerbau dan kambing juga mengalami kesulitan mendapatkan pakan karena rumput yang menjadi makanan pokoknya rusak oleh abu vulkanik.
Untuk itu, relawan Indonesia CARE Yogya dan Magelang tergerak turun membersamai warga, mencarikan pakan ternak yang layak untuk dikonsumsi. " Kami bersama relawan lainnya di Yogya dan Magelang membantu menurunkan pakan ternak yang di distribusikan kepada warga yang membutuhkan," ujar Kordinator Relawan Indonesia CARE Yogyakarta, Franky Pratama Arifin Rabu (15/3) di Desa Krinjing, Magelang, Jawa Tengah.
Untuk realisasi bantuan pakan ternak tersebut, lanjut Franky Indonesia CARE berkoordinasi dengan pemerintah Desa Krinjing untuk turut serta dalam mendistribusikan pakan ternak sapi ke rumah warga, termasuk yang ditinggal mengungsi ke Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.
Dibantu kordinator Relawan Indonesia Care Magelang Dika, Franky menyambangi beberapa warga terdampak untuk menyalurkan pakan tersebut secara langsung dengan di dampingi pengurus desa Krinjing.
Salah seorang warga lereng Merapi, Sugeng mengaku kesulitan mendapatkan pakan karena rusaknya tanaman dan rerumputan di wilayahnya. "Sapi saya sejak Sabtu (11/3) bobotnya menyusut (kurus) terus. Abu vulkanik sudah merusak tanaman pakan, jadi tiga ekor sapi saya enggan memakannya," ujar Sugeng, warga Desa Krinjing.
Warga Krinjing lainnya, Fredi mengaku sapi satu-satunya juga mengalami penurunan berat tubuh cukup drastis. " Hanya dalam 4 hari, bobotnya turun drastis hingga 10 kg. Kalau diberi rumput yang terkena abu vulkanik justru malah batuk mas, sampai sekarang juga masih batuk sapinya," ungkap Fredi.
Selain itu, kegiatan lain yang dilakukan Indonesia Care selain memberi pakan ternak juga mendistribusikan masker dan air bersih bagi masyarakat terdampak. "Kita masih terus melihat perkembangan kedepan. Karena hingga hari ini Merapi belum menunjukkan intensitas menurun," ujar Franky.
Usai melakukan aksinya, relawan Indonesia CARE yogya dan Magelang mendapatkan kesempatan memantau aktifitas kegunungapian Merapi melalui pos pantau tertinggi di lereng gunung," ungkap Franky.
Secara terpisah Direktur Jaringan Relawan Indonesia Care, Muhammad Syahri meminta dukungan semua pihak turut serta membantu para korban. "Indonesia CARE membuka rekening donasi Merapi di BSI 7000-555-292 an Yayasan Indonesia Cepat Aktif Responsif Empati," ungkapnya.
-
LPB MUI, Indonesia Care dan MDMC Gelar Sholat Jum'at Perdana di Masjid Darurat Khadimul Ummah Cianjur Puluhan penyintas gempa di desa Cijedil, kecamatan Cugenang, Cianjur khusu' mengikuti ceramah Jumat yang digelar Masjid Darurat Khadimul Ummah.
-
Anak Krakatau Naik Level, Indonesia Care Siagakan Relawan Pesisir Masyarakat Panimbang, Pandeglang mulai merasakan adanya peningkatan aktifitas Gunung Anak Krakatau yang sejak beberapa hari terakhir terus menampakkan aktifitas seismik dan vulkaniknya.
-
Serahkan Huntara Semeru, PDGI Jatim : "Percepat Pemulihan Mental dan Ekonomi Pengungsi" Melihat kondisi para penyintas Erupsi Semeru, semakin hari semakin memprihatinkan. Hunian yang sedianya bisa digunakan sebelum Ramadhan sepertinya masih belum bisa terwujud.
-
Sofa Mewah Dari Sampah, Pelengkap Ruang Tamu Hunian Pengungsi Semeru Siapa sangka Sofa mewah ini dibuat dengan berbahan utama dari sampah atau limbah plastik dan pakaian bekas.