Mumbai, MerdekaNews - Pengunjung Indonesia Expo 2017 di World Trade Center (WTC) Mumbai, India yang berlangsung 3-5 November, cukup ramai. Jumlahnya mencapai 1.166 orang. Sayangnya, nilai transaksi hanya Rp200 juta.
Selain itu, selama tiga hari pameran tercatat prospek bisnis mencapai Rp1,4 miliar per hari yang didominasi produk diapers, kopi, jasa pariwisata, minyak angin dan aromaterapi, dan furnitur.
Menurut Konsul Jenderal RI Mumbai Saut Siringoringo, jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat ketimbang 2016. "Jumlahnya sedikit sekali, nilai transaksinya juga tidak bisa disaksikan acuan karena saat itu kondisi ekonomi India tidak begitu baik akibat demonetisasi," kata dia.
Berdasarkan data Fungsi Ekonomi KJRI Mumbai, pada Indonesia Expo 2016 di Mumbai, tercatat transaksi retail hanya sekitar Rp135 juta dan nilai kontrak sekitar Rp1 miliar dalam tiga hari pameran. "Walaupun hasilnya kurang memuaskan karena kondisinya memang kurang baik, tapi kita sudah membuka pasar ke India, terbukti expo tahun ini meningkat pesat," ucap Saut.
Konjen RI Mumbai pun berharap agar para pengusaha Indonesia tidak lagi mengecilkan pasar India karena terbukti potensinya tinggi. "Makanya saya selalu bilang, mari kita jangan lagi, ah India 'kan stigmanya begini-begini, padahal selalu ada tempat, percaya deh, India potensinya tinggi sekali, kalau negara seperti Thailand dengan produk kerajinan kecil-kecil yang nilainya sangat kecil pun bisa masuk, masak Indonesia nggak? Nah, ini pelan-pelan semakin terbukti," tutur.
Expo Indonesia 2017 diselenggarakan KJRI Mumbai bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengundang 47 UMKM dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain Jawa Tengah (Jepara), DKI Jakarta, Jawa Timur (Malang, Madura), Bali, dan Bengkulu.
Para peserta UMKM ini memamerkan berbagai produk dan komoditas, antara lain kopi, rempah-rempah, makanan ringan, mebel, kain tradisional dan aneka kerajinan.
Selain peserta dari UMKM, Expo Indonesia 2017 juga diikuti perusahaan-perusahaan Indonesia di India, seperti Japfa Comfeed India dan Inbisco India (PT Mayora), serta Garuda Indonesia.
(Setyaki Purnomo)
-
Surplus Neraca Perdagangan RI Maret 2024 Meningkat, BI: Topang Ketahanan Eksternal Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan
-
BRI Sukses Jual SBN SR020 Tembus Rp1,5 Triliun SBN ini juga memiliki imbal hasil menarik, bisa menjadi sumber passive income bulanan, terdapat potensi capital gain, dan turut membantu pembangunan negara
-
Pemerintah Gaet Investasi Pembangunan Rumah Sakit Bertaraf Internasional di Kota Makassar Fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada tidak hanya akan menyediakan layanan medis berkualitas tinggi tetapi juga mendorong lingkungan belajar dan inovasi
-
Kontribusi Meningkat, Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat Industri makanan dan minuman juga mulai kembali bangkit setelah mengalami pukulan akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2023 (YoY), industri makanan dan minuman masih mampu tumbuh positif sebesar 4,47 persen
-
Jokowi Targetkan Pembangunan IKN Jadi Model Transformasi Bekerja dan Percepat Lahan Investasi Nilai investasi di IKN sudah mendekati Rp49,6 triliun dengan 32 institusi yang telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking.