
JAKARTA, MerdekaNews -Kementerian Perdagangan akan mengawasi penjualan rokok elektrik di Indonesia. Kebijakan tersebut, akan tertuang dalam peraturan menteri perdagangan yang diterbitkan pada Senin (6/11/2017).
"Senin ini keluar, saya sudah siap mengeluarkan kebijakan pengawasan rokok elektrik ini," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita kepada wartawan di Jakarta, Minggu (5/11/2017).
Menurutnya, permendag akan mengatur rokok elektrik yang diedarkan wajib memiliki rekomendasi Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan label Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian, rokok diuji coba di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui sehat tidaknya. "Yang menentukan sehat atau tidak nya BPOM," kata Enggar.
Dia mengakui, bahwa rokok elektrik yang dikenal dengan sebutan vape selama ini bebas diperjualbelikan tanpa ada pengecekan zat yang terkandung di dalamnya.
"Upaya ini untuk mengawasi semua rokok elektrik yang beredar. Jadi bukan hanya impor, peredaran memang kita batasi. Tapi maksudnya pembatasan itu hanya menyortir mana yang layak mana yang tidak," tandasnya
(Muhammad )
-
Kemendagri Perkuat Sinergi Pusat-Daerah Tuntaskan Blankspot Internet di Seluruh Wilayah Kemendagri Perkuat Sinergi Pusat-Daerah Tuntaskan Blankspot Internet di Seluruh Wilayah
-
Presiden Prabowo Bersama Mendikdasmen Saksikan Demonstrasi Pembelajaran dengan Teknologi Smart Board Presiden Prabowo Bersama Mendikdasmen Saksikan Demonstrasi Pembelajaran dengan Teknologi Smart Board
-
Menag dan Kepala BPJPH Teken MoU, Sepakat Perkuat Sinergi Halal di Indonesia sinergi ini penting untuk menjawab tantangan zaman sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri halal dunia
-
Sambangi Makam Bung Karno, Wamendagri Bima Ajak Pemda Jaga Nilai Luhur Daerah Sambangi Makam Bung Karno, Wamendagri Bima Ajak Pemda Jaga Nilai Luhur Daerah
-
Aksi Premanisme Berkedok Ormas Ganggu Iklim Investasi, Revisi UU Ormas Perlu Atau Tidak? Aksi premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) belakangan banyak dilaporkan mengganggu iklim investasi di Indonesia