merdekanews.co
Selasa, 01 Maret 2022 - 22:31 WIB

Mochtar Sebut 3 Poros Capres Bakal Bertarung Di Pilpres 2024

MUH - merdekanews.co
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad

MERDEKANEWS- Meski pelaksanaan Pilpres 2024 masih dua tahun, rakyat sudah menentukan pilihannya lebih awal jumlah poros calon presiden (capres) di 2024. Ada tiga poros capres yang akan bertarung di Pilpres 2024 nanti. 

Berdasarkan survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 8-10 Februari 2022 yang dirilis pada Minggu (28/2),dengan margin eror 2,8 persen,  Ganjar Pranowo mencapai 34,7 persen, Anies Baswedan 23,3 persen, Prabowo Subianto 21,9 persen, dan yang belum menentukan pilihan 20,1 persen.

Prediksi akan ada tiga poros capres ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan (LGP) Mochtar Mohamad, Selasa (1/3).

Mochtar menuturkan, biasanya dalam kompetisi elektoral apabila yang belum menentukan pilihan dibawah persentase dari kandidat terendah, maka dapat dipastikan kecenderungan hasil akhir pemilu Pilpres 2024 tidak beda jauh dengan hasil survei.

Dijelaskan Mochtar, pada poros kesatu, Ganjar Pranowo (34,7 persen) atau PDI Perjuangan ini memiliki 128 kursi DPR, sedangkan presidential threshold 115 kursi untuk tiket capres/cawapres. Artinya, hanya PDI Perjuangan atau Ganjar Pranowo yang sudah memiliki tiket. 

"PDI Perjuangan ingin mendapat tambahan benefit elektoral pada Pileg 2024, dan besar kemungkinan Puan Maharani, Ketua DPP PDI Perjuangan yang  akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Sehingga PDI Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Puan," kata Mochtar.

Selanjutnya, poros kedua Anies Baswedan (23,3 %) atau oposisi. Partai oposisi PKS (50 kursi) dan
Demokrat (54 kursi) dengan total 104 kursi. Tentunya koalisi oposisi masih butuh 1 partai untuk mengusung Capres/Cawapres. Partai Nasdem (59 kursi) akan cenderung untuk bergabung dengan poros oposisi di Pilpres 2024, sehingga total 163 kursi. 

"Yang berpeluang untuk mendampingi Anies adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat setelah melihat hasil survey SMRC yaitu sebanyak 2,6 % dibandingkan dengan Salim Segaf Al-Jufri (PKS) 0,0 %," terangnya.

Politisi senior PDI Perjuangan ini mengungkapkan, pada poros ketiga ada Prabowo Subianto (21,9 %). Saat ini, Gerindra  memiliki 78 kursi, dan masih butuh koalisi 1 partai, yaitu PAN (44 kursi) cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket Capres / Cawapres sehingga total 122 kursi. 

"Yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto adalah Sandiaga Uno dengan 5,8 % dan Zulkifli Hasan dengan 0,2 %. Poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno," ungkapnya.

Mantan Ketua Deklarasi Capres / Cawapres Megawati - Prabowo 2009 ini menambahkan, sisa partai yang belum terpolarisasi adalah Golkar (85 kursi) dengan kandidat Airlangga Hartarto 0,4  persen, PKB (58 kursi) dengan kandidat A. Muhaimin Iskandar (0,1 persen), PPP (19 kursi) yang belum memiliki kandidat.

Menurutnya, sangat kecil kemungkinan terbentuk poros keempat dengan minimnya elektabilitas kandidatnya dan sangat mungkin partai-partai sisa ini akan bergabung ketiga poros utama. 

"Kalau membaca hasil survey Charta Politika (Desember 2021), pemilih Golkar dominan 26,5 persen memilih Ganjar, PKB 31,0 persen memilih Ganjar dan PPP 5,9 persen ikut memilih Ganjar. Artinya poros keempat sulit untuk diwujudkan," pungkasnya.
  (MUH)






  • Ini Analisis Aljabar Strategic Terkait Capres, Efek Ekor Jas, dan King Maker 2024 Ini Analisis Aljabar Strategic Terkait Capres, Efek Ekor Jas, dan King Maker 2024 Dukungan Jokowi bakal diperebutkan oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Jika ini terkait dengan “Real King Maker”, Jokowi telah memperlihatkan posisi kalau ia berkepentingan di Pilpres 2024. Munculnya kode-kode capres yang diharapkannya dan dukungan relawan yang ikut dengan irama politik Jokowi.