
Jakarta, MERDEKANEWS - Keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memecat pengikut Moeldoko, drh. Jhoni Allen Marbun, dikukuhkan oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan menolak gugatan banding yang diajukan Jhoni. Penolakan ini dinyatakan dalam Putusan PT Jakarta no 547/PDT/2021/PT DKI yang diumumkan melalui Direktori Mahkamah Agung (18/10). Pengadilan Tinggi menghukum Jhoni Allen untuk membayar biaya perkara.
Ini kedua kalinya gugatan Jhoni Allen Marbun ditolak oleh pengadilan. Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada bulan Mei 2021 lalu sudah menolak gugatan Jhoni Allen atas keputusan Ketum AHY memecat dirinya dari keanggotaan Partai Demokrat. Jhoni Allen dipecat dengan tidak hormat karena turut mendalangi upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat melalui KLB ilegal yang diselenggarakan di Deli Serdang awal Maret lalu.
"Ditolaknya gugatan anak buah Moeldoko ini sebuah keputusan hukum yang tepat, menandakan bahwa keputusan yang diambil oleh Ketua Umum AHY juga tepat dan sudah sesuai dengan Undang-undang dan aturan yang berlaku ," ungkap praktisi hukum Dr. Heru Widodo, SH., M.Hum, mengomentari keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ini.
Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ini menegaskan kembali bahwa Jhoni Allen Marbun memang melanggar hukum dan aturan yang berlaku, sehingga layak dipecat.
Sementara itu, para Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat di seluruh Indonesia menegaskan kembali loyalitas dan kesetiaan kepada Ketum AHY.
“Fatsun politik kami tegak lurus kepada Ketum AHY yang sah dan sesuai dengan hukum. Tidak ada dualisme di Partai Demokrat. Ketum hanya satu, AHY. Kalau ada yang ngaku-ngaku, kami lawan,” tegas Anwar Hafidz, Ketua DPD PD Sulawesi Tengah yang baru saja terpilih kembali. (Triaji)
-
AHY Kunci Kemenangan dalam Pilpres 2024, Tokoh Parpol dengan Elektabilitas Tinggi AHY paling potensial memberikan insentif suara terhadap Capres yang berpasangan dengannya nanti di Pilpres 2024.
-
Serukan Pertemuan G20 Jadi Ruang Dialog Antar Pemimpin Negara, AHY: Kita Ingin, Persatuan, Perdamaian dan Kestabilan Bangsa Indonesia, harus bersiap-siap menghadapi tubulensi ekonomi yang lebih berat di tahun 2023 mendatang.
-
Rakyat Kecil Paling Terdampak Ancaman Resesi Global, Ini Kata Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute AHY Rakyat tidak berdaya dan hanya bisa pasrah, menerima kenyataan harga BBM yang melambung tinggi. Harga bahan-bahan pokok naik. Harga listrik dan gas naik.
-
Survei The Republic Institute Mencatat Elektabilitas Demokrat Konsisten Menguat di Pulau Jawa karena Berani Suarakan Rakyat Faktor lainnya yang dianggap berpengaruh atas peningkatan elektabilitas Demokrat di pulau Jawa adalah tokoh partai, keluarga, organisasi, relawan, ideologi, dan perkawanan.
-
Survei Se-Jawa: Basis Nasdem Pilih Anies, Pasangan Anies-AHY Paling Berpeluang Menang Ketimbang Ganjar-Puan Mas Anies dipersepsikan sebagai tokoh yang cerdas, dan berhasil membangun DKI Jakarta, dikombinasikan dengan persepsi tentang mas AHY sebagai tokoh politik muda yang tegas, dan berani menyuarakan aspirasi publik sebagai pemimpin oposisi.