
Jakarta, MERDEKANEWS - Edy Rahmayadi makin di atas angin. Mantan Pangkostrad berpangkat Letjen TNI yakin bakal memenangkan Pilkada Sumut.
Edy mengaku semakin percaya diri dengan tambahan dukungan dari Partai NasDem dalam Pilkada 2018. Sebaliknya, kader Partai NasDem yang sebelumnya didukung untuk Pilkada Sumut, Tengku Erry Nuradi, ikhlas menyerahkan dukungan terhadap pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah.
Edy-Musa, menerima dukungan resmi dari DPP Partai NasDem untuk Pilkada Sumut pada Jumat (5/1/2018) malam. Dukungan dari Nasdem merupakan yang kelima diterima oleh paslon cagub-cawagub tersebut.
"Kami merasa percaya diri dan sangat kuat sebab dukungan parpol-parpol hebat yang mengusung kami berdua," ujar Edy usai menerima dokumen B1 KWK parpol dari DPP NasDem, Jumat malam.
Meski demikian, Edy mengaku sempat tidak percaya diri sebelum ada dukungan dari kelima parpol. Sebab sebelumnya, pejawat yang juga kader NasDem, Tengku Erry Nuradi sudah dipastikan maju sebagai cagub Sumut.
"Sebelum Sekjen (Sekjen NasDem, Johny G Plate), menyatakan akan memberikan dukungan, saya sudah memperkirakan akan bertarung dengan saudara sendiri. Pastinya yang menang di luar kami, itu secara hitungan politiknya, " ungkapnya.
Dengan adanya dukungan dari lima parpol, yakni Gerindra, PKS, PAN, Golkar dan NasDem, Edy mengklaim sudah meraih dukungan sebanyak 50 kursi DPRD Sumut. Jumlah ini berdasarkan perhitungan seluruh kursi yang dimiliki lima parpol.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi, juga ikut mendampingi Edy-Musa. Erry menyatakan ikhlas menyerahkan surat dukungan yang sebelumnya dipegangnya kepada Edy-Musa.
"Sebagaimana sudah disampaikan Sekjen, bahwa ada satu hasil keputusan DPP NasDem, maka hari ini DPP memberikan kepercayaan kepada kakak Edy-Musa,untuk dapat digunakan dalam Pilkada Sumut. Mudah-mudahan amanah ini dapat dilaksanakan sebaik2nya, " ujar Erry.
Sebelumnya, Partai NasDem sudah menyatakan dukungan kepada Erry untuk maju sebagai cagub Pilkada Sumut. Sekjen Partai Nasdem, Johny G Plate, mengatakan pengalihan dukungan kepada Eddy Rahmayadi sudah mempertimbangkan dinamika politik dan aspirasi konstituen di Sumut.
"Sebab, di Sumut sendiri kandidat bakal calon merupakan tokoh-tokoh hebat. Tapi kami harapkan pilihan kami ini adalah yang terbaik di antara yang paling baik," tutur Johny.
Sementara itu Djarot Saiful Hidayat masih belum jelas. Walaupun sudah mendapatkan tiket dari PDIP, tapi hingga berita ini ditulis belum juga mendapatkan teman koalisi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga belum jelas akan berpasangan dengan siapa. Diketahui, jumlah kursi PDIP untuk mengusung Djarot masih kurang. Partai Banteng itu hanya memiliki 16 dari 100 kursi. (Ira Saqila)
-
Jakarta Berdialog: Mengawal Program Prioritas Pram-Rano untuk Jakarta Ramah Anak, Lingkungan dan Budaya keberhasilan program Pram-Rano sangat bergantung pada kerja sama seluruh sektor, baik pemerintah maupun unsur masyarakat
-
Grace Natalie Undang Djarot Datang Langsung ke IKN: Banyak Info Sesat, Awas Kepleset! Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati, bisa kepleset,
-
Sihar Pamit dan Balik ke Jakarta, Djarot...? Pilkada Sumut usai. Sihar Sitorus mengaku sudah legowo dengan hasil Pemilihan Gubernur Sumut 2018.
-
Hitung Cepat Lembaga Survei, Djarot Keok di Pilkada Sumut? Djarot Saiful Hidayat keok lagi. Politisi PDI Perjuangan ini kalah dari hitung cepat (quick count) yang digelar lembaga survei.
-
Era Ahok-Djarot, Warga Keluhkan Sengketa Tanah dan Pelayanan Publik Dari 9.258 ada 2.000 laporan yang masuk ke Ombudsman RI. Laporan tersebut soal keluhan warga terkait pelayanan publik dan sengketa tanah.