
Serang, MERDEKANEWS – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendapat curhatan dari pengurus DPD maupun Ketua-ketua DPC se-provinsi Banten, usai jalan kaki bersama di tengah alam segar Bukit Watuwaringin. Politikus Demokrat itu ikut berkemah agar bisa mengobrol sampai larut dan jalan bersama keesokan paginya.
“Seluruh pengurus dan kader PD se-Banten solid dan loyal pada Ketum serta kepengurusan DPP PD yang sah, hasil Kongres V Maret 2020,” tegas Iti Octavia Jayabaya, Ketua DPD PD Banten.
Ia memastikan Banten aman, meskipun ada upaya-upaya untuk menyusup dan mempengaruhi kader dengan iming-iming uang.
H. Aminudin Toha dari DPC Kota Serang mengaku sempat didekati salah satu mantan kader, tapi dia menolak. “Kalau mau ketemu dengan tujuan menggulingkan, mending berantem dulu sama saya" tandas H. Aminudin.
Ia melaporkan respon positif muncul dari masyarakat kota Serang melihat Partai Demokrat dizalimi. Secara khusus H. Aminudin mengungkapkan para ulama setempat mengalihkan perhatian dan dukungan kepada Demokrat. Mereka kecewa melihat tokoh partai lain menerima tawaran masuk pemerintahan.
Dukungan ulama juga diungkapkan Dedi Sutardi, Ketua DPC Kab. Tangerang.
“Buya pengasuh Pondok Pesatren Al Ishlahiyah Tangerang yang selama ini tidak pernah bicara politik, mengatakan Demokrat harus berjaya dan solid. Beliau mendukung karena konsistensi Demokrat bersama rakyat,” ujar Dedi.
Rapat pimpinan DPC PD Kab. Tangerang bersama dengan Fraksi DPRD memutuskan menolak upaya apapun untuk melakukan KLB dan tegak lurus mematuhi hasil Kongres V PD bulan Maret 2020.
Ini ditegaskan lagi oleh Rahmatullah, Ketua DPC Cilegon. “DPC Demokrat se-Banten solid, harga mati untuk hasil kongres,” kata Rahmatullah dengan gagah, “Berapapun yang dikasih kami masih punya uang dan harga diri.”
Heri Handoko, anggota F-PD DPRD Banten, memaparkan, “Saat ini PD sedang seksi, menjadi perbincangan hangat di masyarakat Banten, membanding-bandingkan enaknya zaman pemerintahan SBY.” Alumni Sekolah Demokrasi LP3ES ini berharap PD bisa mewadahi kekecewaan masyarakat.
“Saya berharap PD menjadi oposisi hingga 2024, dan menghantar AHY menjadi Presiden,” ujar Heri, “Sudah saatnya PD kembali bangkit.”
Harapan lain dikemukakan Sekretaris F-PD DPRD Banten H. Jazuli Abdillah. “Saat ini branding PD dipersepsikan berhadapan dengan kekuasaan,“ ujar H. Jazuli, yang juga alumni Sekolah Demokrasi LP3ES, “Saya berharap mas AHY bisa mendongkrak PD menjadi partai ideologis, serta melakukan pendekatan dialogis sebagai harapan civil society.”
Sambil sesekali menyeruput kopi menjelang senja, Ketum AHY yang tampil segar usai olahraga, tampak tekun mencatat masukan-masukan ini.
“Saya mengapresiasi dukungan dan loyalitas para pengurus dan kader. Kesetiaan dan keberanian Banten tidak perlu diragukan lagi,” kata AHY.
Dia mengambil ibarat dari jalan kaki bersama-sama dengan pengurus DPD Banten. “Tadi kita sempat jalan menanjak, rasanya berat, banyak rintangan. Itulah yang kita hadapi sekarang,” kata AHY menyemangati, “Tapi begitu kita sampai di puncak, rasanya lega, hilang semua rasa lelah selama mendaki. Ayo kita terus gigih berjuang, atasi segala rintangan.” (Atria )
-
KKP Beri Penghargaan kepada Tiga Tokoh Inspirasi Ekonomi Biru Penghargaan ini sebagai wujud terima kasih dan apresiasi KKP kepada tokoh inspirasi karena sangat berjasa dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan Indonesia
-
World Oceans Day: Menteri Trenggono Sidak Pencemaran dan Reklamasi di Batam Pesisir Tanjung Bemban belakangan dicemari material kimia berwarna hitam yang ditemukan berceceran di pantai dan menempel di bebatuan
-
Tambak Udang Modern Kebumen Picu Geliat Budidaya Ramah Lingkungan di Indonesia Keberhasilan ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya kegiatan budidaya udang yang ramah lingkungan di Indonesia
-
Menteri Trenggono Jamin Monetisasi Sedimentasi Laut Transparan dan Akuntabel Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk kegiatan usaha
-
Puluhan Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri Mengkritik Terbuka Manuver Politik KSP Moeldoko Para Purnawirawan menganggap manuver politik ini tidak etis, dan tidak mencerminkan nilai-nilai Sapta Marga prajurit Indonesia.